Rabu 04 Aug 2021 08:38 WIB

Ledakan Bom Hantam Kompleks Kediaman Pejabat Afghanistan

Ledakan disebut dari bom mobil yang diikuti tembakan sporadis di Kabul, Afghanistan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Polisi Afghanistan berjaga-jaga, ilustrasi
Polisi Afghanistan berjaga-jaga, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ledakan bom mobil diikuti tembakan sporadis menghantam Ibu Kota Afghanistan, Kabul, di dekat "zona hijau" atau kompleks kediaman pejabat yang dijaga ketat, pada Selasa (3/8). Serangan tersebut menyebabkan tiga warga sipil dan tiga penyerang tewas.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ghulam Dastagir Nazari mengatakan, setidaknya tujuh orang lainnya terluka. Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan, operasi pasukan keamanan berakhir dengan kematian semua penyerang.

Baca Juga

Seorang pejabat senior keamanan mengatakan ledakan itu tampaknya disebabkan oleh sebuah bom mobil. Sasarannya adalah rumah pejabat menteri pertahanan dan kediaman seorang anggota parlemen yang bersebelahan.

Serangan di jantung salah satu daerah paling aman di Kabul terjadi selama eskalasi kekerasan oleh Taliban. Serangan meningkat tajam sejak Presiden Joe Biden mengumumkan pasukan Amerika Serikat (AS) akan pergi pada September bahkan ketika Taliban mengintensifkan serangannya di kota-kota besar.

Sebanyak tiga pria bersenjata tak dikenal tewas di lokasi serangan yang merupakan rumah bagi pejabat Afghanistan, anggota parlemen, dan penduduk terkemuka. Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu.

Setelah serangan, pejabat Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi mengatakan tidak ada kerusakan yang terjadi padanya dan anggota keluarganya tetapi beberapa penjaga keamanannya terluka.

Seorang juru bicara kepolisian Kabul mengatakan, sedikitnya 30 warga sipil telah diselamatkan dari lokasi ledakan. Rumah Sakit Darurat kota mengatakan dalam sebuah tweet bahwa sejauh ini telah menerima 11 orang yang terluka dalam serangan itu.

Pasukan Afghanistan mengimbau penduduk kota selatan Lashkar Gah meninggalkan rumah dan menjauh dari daerah yang kendalinya diambil alih Taliban. Pasukan militer berniat meluncurkan operasi terhadap kelompok di mana para pejuangnya bepergian dengan bebas. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement