Rabu 04 Aug 2021 12:16 WIB

Bupati Sleman Dorong Warga Isoman Manfaatkan Selter

Isolasi di selter meminimalisasi klaster keluarga.

Bupati Sleman Dorong Warga Isoman Manfaatkan Selter. Petugas menyiapkan fasilitas untuk isolasi pasien COVID-19 di Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (15/7/2021). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan rumah susun aparatur sipil negara (ASN) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak di Provinsi DI Yogyakarta sebagai rumah sakit lapangan yang akan dilengkapi dengan perlengkapan untuk perawatan pasien COVID-19.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Bupati Sleman Dorong Warga Isoman Manfaatkan Selter. Petugas menyiapkan fasilitas untuk isolasi pasien COVID-19 di Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (15/7/2021). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan rumah susun aparatur sipil negara (ASN) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak di Provinsi DI Yogyakarta sebagai rumah sakit lapangan yang akan dilengkapi dengan perlengkapan untuk perawatan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Yogyakarta Kustini Sri Purnomo mendorong warga yang positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri memanfaatkan selter isolasi. Hal ini untuk meminimalisasi terjadinya klaster keluarga dan kejadian fatal lainnya.

"Ada syarat khusus untuk warga yang memilih isoman, diantaranya ada kamar yang terpisah, ada toilet yang terpisah, ada ruang terbuka dan beberapa syarat lainnya," kata Kustini, Rabu (4/8).

Baca Juga

Menurut dia, jika rumah yang digunakan isoman tidak memenuhi syarat, maka demi mencegah klaster keluarga dan kebaikan bersama, maka sangat disarankan memanfaatkan selter terpadu atau selter yang banyak terdapat di Sleman.

"Jika kondisi rumah tidak memenuhi syarat, diharapkan untuk bisa memanfaatkan selter isolasi baik yang dikelola Pemkab Sleman maupun yang ada di tiap kelurahan atau selter yang dikelola lembaga atau nonpemerintah," katanya.

Ia mengatakan, dengan isolasi di selter maka pengawasan terhadap warga yang isoman dapat lebih maksimal karena terdapat petugas medis yang selalu memantau dan Satgas Covid-19 Kelurahan. "Nanun jika tetap memilih isoman di rumah maka kami imbau selalu disiplin dan tetap mengacu pada protokol kesehatan Covid-19," katanya.

Kustini mengatakan jika warga yang menjalani isoman mengalami gejala yang memburuk dan tidak dapat ditangani di rumah, maka harus segara melapor ke fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat. "Hal ini untuk menghindari kejadial fatal, seperti warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia saat isoman di rumah. Karena angka kasus pasien konfirmasi meninggal dunia saat isoman di Sleman cukup tinggi," katanya.

Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Kabupaten Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto mengatakan kasus warga yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah dalam beberapa waktu terakhir cukup tinggi. "Selama Juli tercatat lebih dari 200 warga yang meninggal saat isolasi mandiri. Sebagian besar yang meninggal dunia itu positif terpapar Covid-19 dari hasil swab yang keluar setelah warga tersebut meninggal dunia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement