Kamis 05 Aug 2021 13:19 WIB

Jabar Dinilai Paling Berat Capai Herd Immunity Siswa Sekolah

Ini karena, Jabar merupakan provinsi dengan jumlah penduduknya paling besar. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pelaksanaan Pekan Vaksinasi Covid-19, yang diselenggarakan oleh Universitas Pasundan (Unpas) bersama dengan FK Unpas, Kamis (5/8) di Kampus V Unpas Kota Bandung.
Foto: Istimewa
Pelaksanaan Pekan Vaksinasi Covid-19, yang diselenggarakan oleh Universitas Pasundan (Unpas) bersama dengan FK Unpas, Kamis (5/8) di Kampus V Unpas Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jabar memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Wajar bila kondisi ini membuat Jawa Barat memliki tugas terberat dalam mencapai target hard immunity untuk warganya. Terutama, di lingkungan pendidikan dan siswa sekolah.

“Herd Imunnity itu adalah suatu kekebelan yang didapatkan setelah sebagain besar penduduk itu mendapatkan vaksinasi dan itu harus didapatkan setelah 70 persen warga mendapatkan vaksin dan ini sistemnya harus menyebar dan tidak bisa hanya dilksanakan cukup dilingkungan kampus saja,” ujar Perwakilan UNICEF Indonesia yang juga merupakan Staf Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas), dr Sidik Utoro M.PH, Kamis (5/8).

Hal tersebut diungkapkan disela pemantauan pelaksanaan Pekan Vaksinasi Covid-19, yang diselenggarakan oleh Universitas Pasundan (Unpas) bersama dengan FK Unpas, Kamis (5/8) di Kampus V Unpas Kota Bandung.

Menurut Sidik, jika masyarakat kampus sudah melaksanakan vaksinasi 80 persen, hal ini tak menjamin mereka sudah aman dari Covid-19. Apalagi jika mereka masih suka berkumpul dengan orang-orang yang belum di vaksin mereka masih bisa terkena. 

 

"Jadi, syaratnya harus tersebar di masyarakat. Memang tugasnya masih panjang,” paparnya.

Sidik mengatakan, Jabar merupakan provinsi yang memiliki tugas paling berat dalam mencapai herd immunity itu. Karena, Jabar merupakan provinsi yang penduduknya paling besar. 

“Patokannya jika Jawa Barat sudah berhasil artinya Indonesia 20 persen sudah berhasil,” katanya.

Kata dia, saat ini UNICEF masih melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan vaksinasi di usia 12 tahun. Namun, hal itu merupakan hal baik dalam mencapai kekebalan di Indonesia.

Sementara menurut Rektor Universitas Pasundan Prof.  H Eddy Jusuf mengatakan, pekan Vaksinasi Covid 19 di Unpas digelar mulai 5-7 Agustus 2021 yang digagas oleh Paguyuban Pasundan bersama Unpas dan Fakultas Kedokteran Unpas bekerjasama dengan Polrestabes Bandung.

Vaksinasi ini, kata dia, dibuka khusus untuk pemilik KTP Kota Bandung, dengan  jumlah peserta sebanyak 3.520 orang. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian Paguyuban Pasundan kepada Masyarakat. Sebelumnya Paguyuban Pasundan juga telah memberikan vaksinasi Covid 19 untuk pengurus Paguyuban Pasundan maupun veteran. 

"Ini adalah ikhtiar kami dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok," kata Eddy yang juga menjabat sebagai ketua organisasi di PB Paguyuban Pasundan.

Eddy mengatakan, saat ini, terget vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 23 persen. Dan jika sudah mencapai 100 persen, Herd immunity akan terbentuk sehingga pandemi Covid-19 diharapkan dapat terkendali.

Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi (YPT) Pasundan Dr Makbul Mansyur MSi mengatakan, ke depan vaksinasi Covid-19 tidak hanya akan dilakukan di Unpas, Melainkan juga di STKIP Pasundan Cimahi, STIE Pasundan Bandung dan STH Pasundan Sukabumi.

Makbul mengatakan, vaksinasi akan terus dilaksanakan oleh Paguyuban Pasundan mengingat terdapat sekitar 55 ribu orang di lingkungan YPT Pasundan. "Target kita berkelanjutan, untuk semua mahasiswa dan warga pasundan. Mereka juga mendukung dan sangat antusias untuk divaksin," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement