Jumat 06 Aug 2021 07:30 WIB

Pejabat Rusia Prediksi Taliban akan Kekurangan Tenaga

Taliban dinilai akan kekurangan sumber daya untuk mengambil alih kota-kota besar.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan Khusus Afghanistan berpatroli di jalan yang sepi selama pertempuran dengan pejuang Taliban, di Lashkar Gah, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Selasa, 3 Agustus 2021.
Foto: AP/Abdul Khaliq
Pasukan Khusus Afghanistan berpatroli di jalan yang sepi selama pertempuran dengan pejuang Taliban, di Lashkar Gah, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Selasa, 3 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Alexander Vikantov pada Kamis (5/8) memprediksi serangan Taliban di Afghanistan secara bertahap akan kehabisan tenaga. Kemungkinan itu karena kelompok tersebut kekurangan sumber daya untuk mengambil alih kota-kota besar.

"Taliban kekurangan sumber daya untuk mengambil alih dan menguasai kota-kota besar termasuk ibu kota, Kabul. Serangan mereka secara bertahap kehabisan tenaga," kata Vikantov.

Baca Juga

Kantor berita Interfax menyatakan wakil kepala informasi dan pers di kementerian itu memberikan contoh ketika pasukan pemerintah Afghanistan dapat merebut kembali beberapa distrik yang direbut oleh Taliban bulan lalu. Kondisi itu terjadi meskipun aktivitas Taliban bulan ini terjadi di dekat pusat-pusat provinsi besar. Vikantov mengatakan, Rusia akan terus mendesak untuk melakukan pembicaraan damai.

Keuntungan teritorial cepat Taliban di daerah pedesaan Afghanistan selama beberapa bulan terakhir membuat banyak orang lengah, terutama pemerintah Afghanistan. Sementara laju serangan itu melambat, para milisi telah mengalihkan perhatian ke pusat-pusat kota, menembus jauh ke dalam tiga ibu kota provinsi utama, yang banyak dikhawatirkan bisa jatuh ke dalam kendali Taliban.

Pertempuran sangat sengit di dalam kota Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand di barat daya, dan Kandahar di selatan. Tiga komandan Taliban mengatakan bahwa mereka telah mengubah strategi dari menargetkan daerah pedesaan menjadi menyerang kota-kota provinsi. Perubahan ini diambil sebagai tanggapan atas peningkatan serangan udara Amerika Serikat (AS) setelah negara itu menyatakan akan mengakhiri perang terpanjangnya.

Seorang juru bicara militer Afghanistan mengatakan minggu ini keadaan darurat telah diumumkan di Lashkar Gah. Pasukan pemerintah mendapatkan bala bantuan dan dukungan udara AS. "Pasukan khusus telah dikirim ke daerah itu. Semangat mereka bagus," kata juru bicara angkatan bersenjata Jenderal Ajmal Omar Shinwari.

Hilangnya Lashkar Gah akan menjadi pukulan besar bagi pemerintah. Pemerintah Afghanistan sebelumnya telah berjanji untuk mempertahankan pusat-pusat strategis setelah kehilangan banyak distrik pedesaan ke Taliban dalam beberapa bulan terakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement