Jumat 06 Aug 2021 19:31 WIB

Vaksinasi untuk Pelajar dan Nasib PTM di Jateng

Jawa Tengah memang sudah memulai program vaksinasi Covid-19.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas medis dari TNI menyuntikan vaksin kepada pelajar saat Vaksinasi COVID-19 di SMA Negeri 1 Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/8/2021). Pemkot Solo menargetkan 70 ribu pelajar SMP hingga SMA usia 12-17 tahun menjadi sasaran program vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan kesiapan menghadapi pembelajaran tatap muka saat sekolah sudah kembali dibuka.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas medis dari TNI menyuntikan vaksin kepada pelajar saat Vaksinasi COVID-19 di SMA Negeri 1 Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/8/2021). Pemkot Solo menargetkan 70 ribu pelajar SMP hingga SMA usia 12-17 tahun menjadi sasaran program vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan kesiapan menghadapi pembelajaran tatap muka saat sekolah sudah kembali dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: S Bowo Pribadi/Jurnalis Republika

Nasib pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19 belum ada titik terang kapan bisa dimulai di Jawa Tengah. Selain masa PPKM Level yang masih aktif berlaku, baru sebagian kecil pelajar/ siswa di Jawa Tengah yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Jawa Tengah memang sudah memulai program vaksinasi Covid-19 yang menyasar pelajar/ siswa, namun sifatnya masih parsial di sejumlah daerah. Pun demikian skala cakupannya juga masih sangat terbatas di beberapa sekolah.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah I (Kota Semarang dan Kabupaten Semarang), Sunarto mengatakan, saat ini sudah ada siswa jenjang SMA yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Untuk wilayah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, jumlah siswa jenjang SMA yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 baru mencapai 6.522 orang siswa yang tersebar di delapan sekolah.

Rinciannya siswa SMAN 1 Semarang sebanyak 776 orang, SMAN 2  sebanyak 975 orang, SMAN 3 sebanyak 1.110 orang, SMAN 4 sebanyak 985 orang, SMAN 5  sebanyak 979 orang, SMAN 9 sebanyak 807 orang, SMAN 12 sebayak 723 orang dan SMA Sint Louis sebanyak 167 orang.

Sedangkan di Kabupaten Semarang, bahkan belum ada siswa jenjang SMA sederajat yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. “Untuk Kabupaten Semarang, belum ada yang divaksin,” ungkapnya, Jumat (6/8).

Sampai saat ini, lanjut Sunarto, upaya untuk mendorong agar program percepatan vaksinasi bisa segera menyasar siswa/ pelajar di daerah tersebut telah dilakukan. Misalnya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

“Baik dengan Dinas Pendidikan maupun dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang –tentunya—berkaitan dengan program vaksinasi guna melindungi para siswa dari risiko penularan Covid-19,” tegasnya.

Perihal urgensi vaksinasi bagi siswa/ pelajar juga diamini oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Suyanta. Krena itu, ia juga mengimbau pelajar SMA, SMK dan SLB di seluruh Provinsi Jawa Tengah bersedia divaksin Covid-19.

Menurutnya, dengan vaksinasi Covid-19 tersebut, maka akan tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity sebagai ikhtiar untuk menekan risiko penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan.

“Sebab, jika semua pelajar/ siswa di Jawa Tengah telah mendapatkan vaksinasi Covid-19, maka juga akan semakin membuka peluang dan kesempatan untuk proses pembelajaran tatap muka di sekolah,” tegas Suyanta.

Beberapa waktu sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga telah berupaya mendorong percepatan vaksinasi berbagai kelompok masyarakat di Jawa Tengah, termasuk di dalamnya pelajar/ siswa.

Namun keterbatasan jumlah vaksin yang dialokasikan masih persoalan. Karena itu gubernur pun terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Pusat agar ‘jatah’ vaksin Covid-19 untuk Jawa Tengah bisa ditambah dalam upaya mengakslerasi cakupan vaksinasi di masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement