Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Ini Alasan Mengapa Islam Anjurkan Jomblo Menikah

Info Terkini | Sunday, 08 Aug 2021, 13:35 WIB
#AyoNikah STOP PACARAN Budaya JAHANAM

*Ini Alasan Mengapa Islam Anjurkan Jomblo Menikah*

Ditulis oleh:

*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I*

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan) *

Bagi sebagian orang mungkin menikah adalah momok yang menakutkan. Kondisi ini pun disebut sebagai gamophobia.

Mereka takut menikah lantaran melihat beberapa pengalaman buruk yang dialami oleh pasangan yang sudah berkeluarga.

Ajaran Islam sebagaimana dijabarkan Syaikh Nawawi al-Bantani, dalam Kitab Tanqih al-Qaul al-Hatsits fi Syarhi Lubab al-Hadits, barangkali dapat mengurangi rasa takut tersebut. Di antaranya dengan mengetahui keutamaan menikah dalam kitab ini, para pembacanya akan lebih semangat lagi untuk menikah.

Dalam Bab 25 kitab ini, Syaikh Nawawi menganjurkan umat Islam untuk menikah. Karena itu, Syaikh Nawawi mengungkapkan hadis Nabi Muhammad Shallallohu 'Alaihi wa Sallam yang berbunyi:

*“Nikah itu berkah dan anak merupakan rahmat. Karena itu, muliakan anak-anak kalian, karena sesungguhnya memuliakan anak adalah bentuk ibadah ”*.

Syaikh Nawawi kemudian mempertegas penjelasannya dengan hadist Nabi Muhammad Shallallohu 'Alaihi wa Sallam yang berbunyi: “ Siapa yang ingin bertemu Alloh Shallallohu 'Alaihi wa Sallam dalam keadaan suci dan disucikan, maka hendaklah menikahi wanita-wanita merdeka ”. (HR Ibnu Majah dari Anas bin Malik).

Menurut Syaikh Nawawi, yang dimaksud suci dalam hadis tersebut adalah selamat dari dosa yang bertalian dengan syahwat.

Sebab, menjadikan wanita merdeka sebagai istri lebih mendorong sikap menjaga diri ketimbang mengambil gundik.

Biasanya, jika sudah memiliki wanita merdeka, maka tidak perlu lagi memiliki wanita sahaya (budak).

Menurut Syaikh Nawawi, dengan menikah justru seseorang akan mendapatkan berkah dan rezeki, asalkan dengan niat yang benar. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Shallallohu 'Alaihi wa Sallam: “ Carilah rezeki dengan menikah ”. (HR. Dalimi dari Ibnu Abbas).

Dalam riwayat Bazzar juga disebutkan, “ Kawinlah kalian, karena wanita mendatangkan harta benda ”.

Seorang pemuda yang menikah, maka sudah selayaknya menafkahi istrinya dengan cara-cara yang baik. Karena, apapun yang diberikan seorang suami kepada istrinya bisa menjadi sedekah. Hal ini sesuai dengan hadis shahih yang diungkapkan Syaikh Nawawi sebagai berikut:

Nabi Muhammad Shallallohu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “ Apa saja yang kamu jadikan makanan untuk istrimu, maka itu bakal menjadi sedekah bagimu ”. (HR. Ahmad dan Thabrani dari Miqdam bin Ma’di Karib).

Diolah dari Situs Radio Dakta 107 FM Bekasi Raya Kota dan Kabupaten yakni di www.dakta.com, https://kiblatmuslimah.com/penyimpangan-pergaulan-pada-remaja-islam/, https://kiblatmuslimah.com/poligami-vs-prostitusi/, https://www.nahimunkar.org/pesan-untuk-orang-tua-yang-mempunyai-anak-perempuan/ dan Sumber lainnya.

*"Dalil dalil seputar Segera Menikah dan larangan membujang (Jomblo)"*

Inilah Rukun Nikah itu ada 5 ya Catet...

*Dalil dari Qur'an Anjuran menikah dan larangan membujang*

Firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala :

ياَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ منْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّ خَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَ بَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَّ نِسَاءً، وَ اتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِه وَ اْلاَرْحَامَ، اِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. النساء:1

" Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Alloh menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Alloh memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasi kamu ". [QS. An-Nisaa’ : 1]

وَ مِنْ ايتِهِ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لّتَسْكُنُوْا اِلَيْهَا وَ جَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّ رَحْمَةً، اِنَّ فِيْ ذلِكَ لايتٍ لّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ. الرو

" Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir ". [QS. Ar-Ruum : 21]

وَ لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلاً مّنْ قَبْلِكَ وَ جَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّ ذُرّيَّةً. :38

" Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan ". [QS. Ar-Ra’d : 38]

وَ اَنْكِحُوا اْلاَيَامى مِنْكُمْ وَ الصّلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَ اِمَائِكُمْ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِه، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ. النور:32

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Alloh akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Alloh Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui ". [QS. An-Nuur : 32]

وَ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرّيَاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. الفرقان:74

" Dan orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa ”. [QS. Al-Furqaan : 74]

*Hadits-hadist dari Rasululloh Shallallohu 'Alaihi wa Sallam :*

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اْلبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَاِنَّهُ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَ اَحْصَنُ لِلْفَرْجِ. وَ مَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. الجماعة

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Hai para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya nikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu baginya (menjadi) pengekang syahwat ”. [HR. Jamaah]

عَنْ سَعْدِ بْنِ اَبِى وَقَّاصٍ قَالَ: رَدَّ رَسُوْلُ اللهِ ص عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُوْنٍ التَّبَتُّلَ وَ لَوْ اَذِنَ لَهُ َلاخْتَصَيْنَا. احمد و البخارى و مسلم

Dan Sa’ad bin Abu Waqqash ia berkata, “ Rasululloh Shallallohu 'Alaihi wa Sallam pernah melarang ‘Utsman bin Madh’un membujang dan kalau sekiranya Rasululloh mengijinkannya tentu kami berkebiri ”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]

عَنْ اَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: جَاءَ رَهْطٌ اِلَى بُيُوْتِ اَزْوَاجِ النَّبِيِّ ص يَسْاَلُوْنَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ ص. فَلَمَّا اُخْبِرُوْا كَاَنَّهُمْ تَقَالُّوْهَا فَقَالُوْا: وَ اَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِيِّ ص؟ قَدْ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. قَالَ اَحَدُهُمْ: اَمَّا اَنَا فَاِنِّى اُصَلِّى اللَّيْلَ اَبَدًا. وَ قَالَ آخَرُ اَنَا اَصُوْمُ الدَّهْرَ وَ لاَ اُفْطِرُ اَبَدًا. وَ قَالَ آخَرُ: وَ اَنَا اَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلاَ اَتَزَوَّجُ اَبَدًا. فَجَاءَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِلَيْهِمْ. فَقَالَ اَنْتُمُ اْلقَوُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَ كَذَا؟ اَمَا وَ اللهِ اِنِّى َلاَخْشَاكُمْ ِللهِ وَ اَتْقَاكُمْ لَهُ. لكِنِّى اَصُوْمُ وَ اُفْطِرُ وَ اُصَلِّى وَ اَرْقُدُ وَ اَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ. فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى. البخارى و اللفظ له و مسلم و غيرهما

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu' Anhum, ia berkata : Ada sekelompok orang datang ke rumah istri-istri Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam, mereka menanyakan tentang ibadah Nabi Shallallohu 'Alaihi wa Sallam. Setelah mereka diberitahu, lalu mereka merasa bahwa amal mereka masih sedikit. Lalu mereka berkata, “ Dimana kedudukan kita dari Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam, sedangkan Alloh telah mengampuni beliau dari dosa-dosa beliau yang terdahulu dan yang kemudian ”. Seseorang diantara mereka berkata, “ Adapun saya, sesungguhnya saya akan shalat malam terus ”. Yang lain berkata, “ Saya akan puasa terus-menerus ”. Yang lain lagi berkata, “ Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya ”. Kemudian Rasululloh Shallallohu' Alaihi wa Sallam datang kepada mereka dan bersabda, “Apakah kalian yang tadi mengatakan demikian dan demikian?. Ketahuilah, demi Alloh, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah diantara kalian, dan orang yang paling bertaqwa kepada Alloh diantara kalian. Sedangkan aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita. Maka barangsiapa yang membenci sunnahku, bukanlah dari golonganku ”. [HR. Bukhari, dan lafadh ini baginya, Muslim dan lainnya]

عَنْ اَنَسٍ اَنَّ نَفَرًا مِنْ اَصْحَابِ النَّبِيِّ ص قَالَ بَعْضُهُمْ: لاَ اَتَزَوَّجُ. وَ قَالَ بَعْضُهُمْ: اُصَلِّى وَ لاَ اَنَامُ. وَ قَالَ بَعْضُهُمْ: اَصُوْمُ وَ لاَ اُفْطِرُ، فَبَلَغَ ذلِكَ النَّبِيَّ ص فَقَالَ: مَا بَالُ اَقْوَامٍ قَالُوْا كَذَا وَ كَذَا. لكِنّى اَصُوْمُ وَ اُفْطِرُ وَ اُصَلِّى وَ اَنَامُ وَ اَتَزَوَّجُ النّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنّى. احمد و البخارى و مسلم

Dan dari Anas, bahwasanya ada sebagian shahabat Nabi Shallallohu 'Alaihi wa Sallam yang berkata, “ Aku tidak akan kawin ”. Sebagian lagi berkata, “ Aku akan shalat terus-menerus dan tidak akan tidur ”. Dan sebagian lagi berkata, “ Aku akan berpuasa terus-menerus ”. Kemudian hal itu sampai kepada Nabi Shallallohu 'Alaihi wa Sallam, maka beliau bersabda, “ Bagaimanakah keadaan kaum itu, mereka mengatakan demikian dan demikian?. Padahal aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan akupun mengawini wanita. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, bukanlah dari golonganku ”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]

عَنْ قَتَادَةَ عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص نَهَى عَنِ التَّبَتُّلِ، وَ قَرَأَ قَتَادَةُ { وَ لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلاً مّنْ قَبْلِكَ وَ جَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّ ذُرّيَّةً. الرعد:38} الترمذى و ابن ماجه

Dari Qatadah dari Hasan dari Samurah, bahwa sesungguhnya Nabi Shallallohu 'Alaihi wa Sallam melarang membujang, dan Qatadah membaca ayat, “ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan ”. (QS. Ar-Ra’d : 38). [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]

عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ رَزَقَهُ اللهُ امْرَأَةً صَالِحَةً فَقَدْ اَعَانَهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِى الشَّطْرِ اْلبَاقِى. الطبرانى فى الاوسط و الحاكم. و قال الحاكم صحيح الاسناد

Dari Anas Radhiyallohu 'Anhum, bahwasanya Rasululloh Shallallohu' Alaihi wa Sallam bersabda, “ Barangsiapa yang Alloh telah memberi rezqi kepadanya berupa istri yang shalihah, berarti Alloh telah menolongnya pada separo agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah untuk separo sisanya ”. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath, dan Hakim. Hakim berkata, “ Shahih sanadnya]

و فى رواية البيهقى، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا تَزَوَّجَ اْلعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّيْنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِى النِّصْفِ اْلبَاقِى.

Dan dalam riwayat Baihaqi disebutkan, Rasululloh Shallallohu' Alaihi wa Sallam bersabda, “ Apabila seorang hamba telah menikah, berarti dia telah menyempurnakan separo agamanya, maka hendaklah dia bertaqwa kepada Alloh pada separo sisanya ”.

Semoga bermanfaat, barokallohu fiikum.

*#AyoNikah*

Pesan ALLOH Tabarokta wa Ta'ala agar Jomblo segera MENIKAH

*#SayNoToPacaraBeforeNikah*

*#PacaranBudayaJahanam*

*#JombloSampaiHalal*

* Penulis Lahir Tahun 1984 di Jakarta, Status Telah MENIKAH

*Pendidikan*

1. TK. Flamboyan Bekasi Timur Kota Bekasi

2. SD Negeri Bekasi Timur 2 (Saat ini SD Negeri Bekasi Jaya 5) Kota Bekasi

3. MTS Ponpes NU Al Masthuriyyah Tipar Cisaat Sukabumi Jawa Barat (Cuma Sampai Kelas 2 MTS)

4. MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi

5. MA Negeri 01 Kota Bekasi

6. FKIP (Faculty Teacher Training and Education) Prodi/Program Studi Non Formal Education di Sultan Ageng Tirtayasa University, Serang Banten dengan Judul Skripsinya: *Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Guna Perkembangan Motorik Anak* (S.Pd)

7. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta, Pascasarjana, Konsentrasi Manajemen Pendidikan (M.MPd)

8. Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, Jurusan PAI/Pendidikan Agama ISLAM (M.Pd, I)

*ShareThis info ini seluas-luasnya khususnya kepada Remaja Islam. Syukron* ????????

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image