Ahad 08 Aug 2021 16:01 WIB

Khofifah Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Pasar Digital

Caranya tidak hanya dengan aktivasi media sosial namun juga masuk ke market place.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara Anugerah Syariah Republika 2020 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Senin (21/12). Foto : Tangkapan Layar/Edwin Putranto/Republika
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara Anugerah Syariah Republika 2020 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Senin (21/12). Foto : Tangkapan Layar/Edwin Putranto/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong pelaku pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Timur untuk naik kelas dengan cara masuk dalam ekosistem digital. Khofifah mengatakan, pelaku UMKM tidak cukup dengan menjual produk secara tradisional, namun perlu memanfaatkan teknologi agar bisa merambah pasar lebih luas lagi.

Caranya, kata dia, tidak hanya dengan aktivasi media sosial namun juga masuk dalam ekosistem market place. Menurut Khofifah, hal ini sejalan dengan Gerakan Nasional “Bangga Buatan Indonesia” agar masyarakat semakin mudah memperoleh produk lokal baik secara daring dan luring.

“Salah satu cara agar bisa terus survive di tengah Pandemi Covid-19 ini adalah go digital. Dengan transformasi ke digital ini maka pelaku usaha dan pembeli bisa lebih mudah dalam bertransaksi barang atau jasa. Jangkauan pasar juga akan menjadi lebih luas ke berbagai wilayah,” kata Khofifah, Ahad (8/8).

Khofifah mengingatkan, saat ini banyak platform e-commerce yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM secara gratis. Khofifah mengatakan, dengan semakin banyak pelaku UMKM yang masuk ke pasar digital maka akan semakin banyak pula masyarakat yang membeli produk mereka sehingga bisa meningkatkan omset usahanya sekaligus menopang pemulihan perekonomian nasional.

Khofifah mengingatkan, digitalisasi ini juga harus diimbangi dengan kapasitas produksi dan kualitas yang baik. Oleh karena itu, Pemprov Jatim diakuinya secara aktif melakukan berbagai pelatihan, bimbingan, serta workshop agar produk yang dihasilkan UMKM bisa lebih marketable.

“Jatim punya banyak produk lokal yang secara kualitas tidak kalah dengan produk impor. Jadi buat apa beli produk impor, kalau Indonesia sendiri punya banyak produk-produk yang juga oke,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement