Selasa 10 Aug 2021 19:23 WIB

Wapres: Semangat Hijrah untuk Kembangkan Ekonomi Syariah

Hijrah Rasulullah jadi tonggak berdirinya masyarakat mandiri, berdaulat, dan inklusif

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Maruf Amin. Wapres menyampaikan, hijrah jadi momentum mendorong semangat mengembangkan ekonomi syariah.
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin. Wapres menyampaikan, hijrah jadi momentum mendorong semangat mengembangkan ekonomi syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong peringatan Tahun Baru Hijriah 1443 Hijriah sebagai momentum hijrah untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Wapres mengingatkan, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah yang menjadi tonggak berdirinya masyarakat Islam yang mandiri, berdaulat, dan inklusif. 

Karena itu, tahun baru hijriah ini hendaknya menjadi momentum transformasi dan reformasi tatanan, serta perpindahan manusia menuju kondisi yang lebih baik. Kiai Ma'ruf mencontohkan Sumatra Barat (Sumbar).

Baca Juga

Ia melihat ikhtiar hijrah sedang bergelora di Sumbar melalui penguatan ekonomi dan keuangan syariah. "Hal itu insya Allah akan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatra Barat," kata Wapres saat membuka Festival 1 Muharam 1443 H yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat secara virtual, Selasa (10/8).

Apalagi, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia dan peluang pengembangan ekonomi syariah masih sangat besar. Menurutnya, sudah waktunya Indonesia menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan syariah yang tidak saja sesuai dengan aturan agama tapi juga berkeadilan, kompetitif dan menguntungkan.

Ia mengatakan, dibentuknya Bank Syariah Indonesia Tbk yang saat ini menjadi salah satu dari tujuh bank terbesar di Indonesia, pendirian Kawasan Industri Halal (KIH), serta peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang diharapkan akan menjadi penggerak dalam pengembangan ekosistem halal dan memperkuat rantai nilai halal.

Ini juga diikuti dengan pertumbuhan di sektor ekonomi syariah di Indonesia semakin menjanjikan. Berdasarkan data The State of Global Islamic Indicator Report 2020-2021, Indonesia berhasil masuk dalam peringkat keempat, naik kelas dari capaian tahun 2019 yang ada pada peringkat kelima, dan peringkat ke-10 pada tahun 2018.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement