Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image melia senita

Hijrah Dengan Kesungguhan Mulia

Agama | Friday, 13 Aug 2021, 05:54 WIB
https://asumsi.co/post/makna-hijrah

Sehubungan dengan santer pembicaraan tentang Hijrah sedang hangat dibicarakan diberbagai media. Moment yang tepat untuk berhijrah dengan semakin banyak ajakan untuk berhijrah dengan berbagai acara yang menjadi langkah utama yang mesti diambil bagi pengemban dakwah. Namun hal ini menjadi pertanyaan besar makna yang mesti rangkum dari hijrah itu sendiri.

Islam memaknai hijrah jika jabarkan dalam makna perpindahan fisik hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah, namun hijrah dimaknai secara ruh perpindahan dari kondisi yang buruk berubah menjadi kondisi yang lebih baik. Hijrah merupakan adalah makna penting dalam kehidupan untuk suatu perubahan seseorang dalam menentukan pola hidup akan kesadarannya menjadi lebih baik lagi. Artinya kondisi dimana kita dibutuhkan punya kesadaran penuh tentang memaknai hidup.

Penentuan tujuan jalan hidup adalah yang mesti diawali dengan niat yang lurus, didasarkan dengan konsep tujuan hidup yang mesti dipecahkan secara sadar akan hubungan dengan Maha pencipta dan Maha pengatur, artinya punya jawaban yang tepat akan makna hidup dan kenapa kita diciptakan dan kenapa mesti terikat peraturan dari Sang Cipta. Jawaban yang tepat akan mendapatkan kunci kehidupan yang memaknai hidup ini adalah ibadah ia melakukan perubahan secara totalitas baik secara akhlaq maupun secara terikatnya terhadap hukum Allah.

Meluruskan niat

Mengambil langkah hijrah adalah bukan berarti tanpa niat yang jatuh begitu saja, artinya perlunya perjalanan panjang yang ditempuh yang terkadang terbentur dengan halangan dan rintangan yang tidak mudah, yang justru menjatuhkan pilihan yang penuh resiko terkadang resiko ringan maupun terkadang resiko terberat sekalipun mesti diambil dengan langkah perlu pertimbangan yang matang. Momentum Muharram yang mulia inilah saatnya perubahan kaffah itu terwujud. Perlunya pemikiran yang dimudahkan diterima oleh akal yang dianggap menentramkan jiwa, sesuai fitrahnya sebagai manusia yang diberikan akal yang difungsikan untuk membangkitkan nalurinya sebagai seseorang akan melampiaskan nalurinya terhadap mensucikan sesuatu yaitu menyakini sepenuhnya akan Rabb-Nya terhadap penciptaan dan pengatur-Nya.

Tetap Istiqomah

Ketika mengambil suatu keputusan dibutuhkan pola sikap yang dibenturkan dengan sesuatu yang dipikiran yang memiliki dasar yang penuh pembuktian yang mudah diterima oleh akal. Yang diasah secara terus menerus perlu pola pembelajaran yang serius dengan mengambil langkah maju dalam mengkaji segala sesuatunya, yang disalurkan agar pola pembelajaran itu menjadi ringan jika disampaikan kepada orang lain, kenapa demikian? Dengan membentuk pola adalah tindakan yang dilakukan dengan menggunakan dasar dalam pengaturan. Artinya dalam hijrah juga diajarkan bagaimana mentaati perintah Allah SWT, yaitu dakwah agar apa yang disampaikan dengan pola pemikiran,perasaan, dan peraturan tersusun rapi yang dalam bungkusan sama yakni Islam agar apa yang disampaikan juga menjadikan metode bagaimana Rasullullah SAW juga diperintahkan dalam hal yang sama. Yakni memaknai hijrah secara totalitas, dalam bentuk perubah dirinya,masyarakat dan negaranya. Agar hijrah memiliki makna yang hakiki sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT dan sesuatu metode Rasulullah SAW yang dicontohkan sebagai suri tauladan. Wallahu’alam bish shawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image