Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cece'Ciribony Cece'Ciribony

Islam Menjaga Agama

Politik | Friday, 13 Aug 2021, 16:48 WIB

Oleh: Mariyam Sundari (Sahabat Muslimah)

Dalam Islam, pemimpin adalah perisai tempat umat berlindung padanya. Rasulullah Saw. Bersabda, “sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, di mana orang akan berperang dibelakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah SWT, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Negara Islam wajib menjaga akidah umat Islam dari berbagai penyimpangan, pendangkalan, serta penyesatan sebagaimana syariat Islam berfungsi menjaga agama, akal, jiwa, harta, dan keamanannya.

Dalam hal menjaga agama, Islam memberikan toleransi terhadap pemeluk agama lain. Agama lain dapat hidup berdampingan dengan tenang bersama kaum muslimin di bawah naungan Islam. Sebab, pengakuan Islam terhadap pluralitas (ragam) masyarakat tidak lepas dari ajaran Islam. Allah berfirman, “Tidak ada paksaan dalam memeluk agama [Islam].” (QS al-Baqarah [2]: 256).

Terhadap aliran-aliran sesat, Islam akan menghentikan aktivitasnya, membubarkan jamaah atau organisasinya. Adapun orang-orang yang terjebak pada aliran sesat tersebut, Islam akan memberikan pendampingan berupa pembinaan hingga ia kembali pada akidah yang lurus, memberikan pemahaman, menjelaskan kesesatan dan kepalsuan ajaran tersebut dengan bukti dan argumentasi yang mampu memuaskan akal pikiran dan perasaannya. Serta mendorong agar mereka melakukan taubatan nasuha.

Islam juga akan menetapkan sanksi tegas bagi mereka yang murtad, mengakui sebagai Nabi, menistakan Islam dan ajarannya. Nabi. Saw. bersabda, “Siapa saja yang murtad dari agamanya, bunuhlah!”. (HR at-Tirmidzi).

Tegasnya hukuman ini merupakan imunitas bagi kaum muslim. Saat ia masuk Islam, ia harus memahami konsekuensi memeluk Islam berikut sanksinya ia menyalahi syariat Islam. Karena memeluk Islam adalah bagian dari pilihan yang dibuat dengan penuh kesadaran bukan paksaan.

Selain melindungi Islam itu sendiri, Islam pun melindungi agama lainnya, dengan syarat, pemeluknya menjadi ahli dzimmah. Islam membiarkan mereka agama dalam agamanya; Kristen, Yahudi, Hindu, Budha dan sebagainya. Nabi Saw. Bersabda, “Rasulullah Saw. Pernah menulis surat kepada penduduk Yaman, bahwa siapa saja yang tetap memeluk Yahudi atau Nasrani, dia tidak boleh dihasut [untuk meninggalkan agamanya], dan dia wajib membayar jizyah.” (HR Ibn Hazm dalam kitabnya, Al-Muhalla).

Penjagaan Islam tidak akan memunculkan aliran-aliran sesat. Perlindungan Islam terhadap umat agama lain telah dibuktikan dalam lembaran sejarah bagaimana Islam memperlakukan non-muslim dengan sangat baik. Hal ini sudah teruji bagaimana umat non-muslim hidup tenang dan damai di bawah naungan Islam. Toleransi yang pas dan tidak bablas hanya bisa diterapkan dalam negara Islam. Umat muslim terjaga akidahnya, non-muslim pun aman beribadah, Wallahu’allam.[]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image