Ahad 15 Aug 2021 07:05 WIB

AS Batasi Staf Kedubes di Kabul Afghanistan

Pentagon akan mengirim pasukan tambahan untuk memperketat keamanan Bandara

Red: Nur Aini
Amerika Serikat mengumumkan pengurangan staf di kedutaan besarnya di Kabul di tengah kemajuan Taliban merebut wilayah demi wilayah dari pasukan pemerintah.
Amerika Serikat mengumumkan pengurangan staf di kedutaan besarnya di Kabul di tengah kemajuan Taliban merebut wilayah demi wilayah dari pasukan pemerintah.

 

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mengumumkan pengurangan staf di kedutaan besarnya di Kabul di tengah kemajuan Taliban merebut wilayah demi wilayah dari pasukan pemerintah Afghanistan.

Baca Juga

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS akan mengurangi "kehadiran diplomatik inti di Afghanistan" dalam beberapa minggu mendatang dan Pentagon akan mengirim pasukan tambahan untuk meningkatkan keamanan di Bandara Internasional Hamid Karzai ketika staf kedutaan meninggalkan negara itu.

"Jadi, kedutaan akan tetap buka dan kami berencana melanjutkan pekerjaan diplomatik kami di Afghanistan," jelas Price kepada wartawan.

"Amerika Serikat akan terus mendukung layanan konsuler dan itu termasuk pemrosesan dan pengoperasian program Visa Imigran Khusus (SIV), dan kami akan terus terlibat dalam diplomasi dengan pemerintah Afghanistan," kata dia.

Tiga batalyon infanteri yang terdiri dari sekitar 3.000 tentara akan dikerahkan ke bandara Kabul dalam dua hari ke depan, menurut Pentagon.

Menurut juru bicara Pentagon, John Kirby, sekitar 1.000 tentara tambahan akan dikirim ke Doha untuk membantu pemrosesan pelamar SIV. Jika diperlukan, sebuah brigade infanteri tempur tambahan akan dikirim ke Kuwait dan Kabul untuk memberikan keamanan ekstra di bandara. Departemen Luar Negeri AS menolak untuk mengungkapkan berapa banyak staf yang meninggalkan Afghanistan.

Sejauh ini, lebih dari 1.200 warga Afghanistan telah dibawa ke AS dan penerbangan harian akan mulai mendarat di negara itu dalam beberapa hari mendatang. Pada Kamis (12/8), Taliban menguasai markas dan bandara Korps Pamir ke-217 Tentara Nasional Afghanistan di Provinsi Kunduz yang strategis dan penting, memaksa tentara melarikan diri.

Kelompok itu menyita semua senjata dan amunisi fasilitas militer dan kemudian bergerak menduduki Ghazni di Afghanistan Tengah, menjadikannya ibu kota provinsi ke-10 yang jatuh ke tangan mereka. Ghazni terletak hanya 150 kilometer dari Kabul.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengklaim telah membunuh 326 pejuang Taliban dalam 24 jam terakhir dalam serangan darat dan udara.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-batasi-staf-kedubes-di-kabul-hanya-untuk-kehadiran-diplomatik-inti-/2333479
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement