Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Bambang

Kekayaan Membuat Beliau Menangis

Agama | Sunday, 15 Aug 2021, 16:56 WIB

Kekayaan pada jaman sekarang sesuatu yang banyak diidam-idamkan oleh manusia. Sampai-sampai cara mendapatkannya pun tidak diperhatikan apakah halal atau haram.

Seakan-akan harta berlimpah membuat manusia jadi bahagia. Sehingga sekarang banyak sekali manusia yang lupa akan hakekat dari apa itu harta. Ingatlah manusia bahwa harta adalah titipan ilahi yang akan dipertanggungjawabkan nanti. Kaya dalam Islam diperbolehkan namun harus paham tujuan dari kekayaan ini harus memahami. Sehingga kekayaan inilah yang akan mengantarkan manusia masuk surga.

Mungkin perlu bagi kita untuk merenungkan kisah dari sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu 'Abdurrahman bin  'Auf radhiyallahu 'anhu.

Kita ketahui bahwa 'Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu adalah di antara sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira dengan surga. Beliau juga termasuk di antara enam sahabat yang dijadikan oleh Umar untuk khilafah. 'Abdurrahman juga adalah di antara sahabat yang mengikuti perang Badar yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

Artinya : "Lakukanlah apa yang kalian mau, Allah benar-benar telah mengampuni kalian." (HR. Bukhari, no. 3007 dan Muslim, no. 2494)

'Abdurrahman juga termasuk sahabat yang mengikuti Baiatur Ridwan yang disebutkan oleh Allah,

Artinya : "Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon." (QS. Al-Fath: 18).

Allah Ta'ala melimpahkan nikmat kekayaan yang luar biasa didunia. Sampai pada waktu beliau meninggal dunia, beliau meninggalkan kekayaannya begitu banyak yaitu 1000 unta, 3000 kambing, dan 100 kuda. Semuanya digembalangkan di Baqiâ , daerah pekuburan saat ini dekat Masjid Nabawi. Beliau memiliki lahan pertanian di Al-Jurf dan ada 20 hewan yang menyiramkan air di lahan tersebut. Artinya, begitu luasnya lahan pertanian yang dimiliki oleh 'Abdurrahman.

Karena kekayaan ini membuat beliau menangis. Sebagaimana kisah berikut dari Ibrahim bin 'Abdurrahman bin 'Auf, ia bercerita,

Artinya : "Suatu saat pernah dihidangkan makanan kepada 'Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu. Tetapi waktu itu ia sedang berpuasa. 'Abdurrahman ketika itu berkata, "Mushab bin 'Umair adalah orang yang lebih baik dariku. Ia meninggal dunia dalam keadaan mengenakan selimut yang terbuat dari bulu. Apabila kepalanya ditutup, maka terbukalah kakinya. Jika kakinya ditutup lebih baik dariku. Ketika ia terbunuh di dalam peperangan, kain yang mengafaninya hanyalah sepotong, maka tampaklah kepalanya. Begitu pula Hamzah demikian adanya, ia pun lebih baik dariku. Sedangkan kami diberi kekayaan dunia yang banyak." Atau ia berkata, "Kami telah diberi kekayaan dunia yang sebanyak-banyaknya. Kami khawatir, jikalau kebaikan kami telas dibalas dengan kekayaan ini." Kemudian ia terus menangis dan meninggalkan makanan itu. (HR. Bukhari, no. 1275)

Hadits di atas disebutkan dalam Riyadh Ash-Shalihin no. 454 pada judul Bab "Keutamaan Menangis Karena Takut pada Allah Taâ ala dan Rindu pada-Nya" .

Marilah kita renungkan hal ini sahabat 'Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu yang sudah dijamin masuk surga menangis karena kaya, bagaimana dengan kita? Mari kita isi kehidupan kita dengan kebaikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image