Ahad 15 Aug 2021 21:02 WIB

Masjid Jami Al-Mansur, Saksi Perjuangan Kemerdekaan

Masjid ini pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan.

Sejumlah umat Muslim melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur di Masjid Jami Al Mansur, Tambora, Jakarta Barat, Senin (18/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah umat Muslim melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur di Masjid Jami Al Mansur, Tambora, Jakarta Barat, Senin (18/12).

IHRAM.CO.ID, Masjid Jami Al-Mansur dibangun pada 1717. Hal ini didasarkan atas inskripsi yang terdapat di menara masjid yang bertuliskan tahun 1330 Hijriah atau dibangun pada 1717 Masehi.

Masjid ini dibangun oleh Abdul Mihit atau Abdul Mukhit, putra Pangeran Cakrajaya dari Kerajaan Mataram Islam. Awalnya, masjid ini bernama Masjid Jami Kampung Sawah yang kemudian berubah nama dengan mengambil nama Guru Mansur (1878-1967).

Baca Juga

photo
Warga usai melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur di Masjid Jami Al Mansur, Tambora, Jakarta Barat, Senin (18/12). - (Republika/Putra M. Akbar)

 

Guru Mansur memiliki nama lengkap Muhammad Manshur bin Imma Abdul Hamid yang merupakan piut atau canggah dari Abdul Mukhit. Penyebutan "Guru" bagi masyarakat Betawi diberikan kepada ulama yang diakui sebagai pakar dan kedalaman ilmu agamanya sehingga diakui otoritasnya untuk mengeluarkan fatwa.

Guru Mansur juga merupakan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia. Pada 1925, Guru Mansur menentang keras pemerintahan Belanda yang saat itu akan membongkar Masjid Al-Makmur di Cikini.Banyak peristiwa penting bersejarah terjadi di masjid ini.

Masjid ini bukan saja berperan penting dalam kegiatan ibadah, namun juga menjadi tempat berlindung para pejuang kemerdekaan.Masjid ini pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement