Senin 16 Aug 2021 16:36 WIB

Kerugian Orang-Orang yang Suka Menunda Amal 

Orang yang suka menunda amal adalah orang-orang yang bodoh

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Orang yang suka menunda amal  adalah orang-orang yang bodoh. Ilustrasi larangan menunda amal
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Orang yang suka menunda amal adalah orang-orang yang bodoh. Ilustrasi larangan menunda amal

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Hidup di zaman teknologi, terkadang membuat orang suka menunda-nunda amal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Padahal, menurut para ulama, menunda amal ini termasuk sikap bodoh. Seperti yang disampaikan Ibnu Athaillah As Sakandari dalam kitabnya yang berjudul Al- Hikam, dia berkata: 

Baca Juga

إحالتك الاعمال على وجود الفراغ من رعونات النفس “Menunda amal karena menunggu waktu yang luang termasuk tanda kebodohan.”

Dalam syarahnya di kitab Al-Hikam terbitan TuRos, Syekh Abdullah Asy Syarqawi menjelaskan bahwa jika seorang murid menunda-nunda amal yang bisa mendekatkannya kepada Tuhannya karena merasa tidak memiliki waktu luang di sela-sela kesibukan dunianya, tindakan itu merupakan tanda kebodohan jiwanya.

Menurut dia, Ibnu Athaillah menyebutnya bodoh karena dia telah menunda amalnya dengan menunggu waktu luang. Padahal, bisa jadi, alih-alih mendapatkan waktu luang untuk beramal ibadah, justru ajal yang menjemputnya tiba-tiba.

“Bisa jadi juga, justru kesibukannya semakin bertambah karena kesibukan dunia pasti akan terus bertumpuk sebab satu sama lain saling berkaitan,” jelas Syekh Abdullah

Bahkan, lanjutnya, andai kata orang itu mendapatkan waktu luang, tentu tekad dan niatnya pun sudah melemah. Oleh karena itu, menurut Syekh Abdullah, sepatutnya orang iru segera bangkit melakukan amal-amal yang mendekatkan dirinya kepada Tuhannya sebelum terlambat.

Syekh Abdullah kemudian mengutip perkataan pepatah, “Waktu ibarat pedang. Jika kau tidak bisa menggunakannya, niscaya dia akan menebasmu.” 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement