Selasa 17 Aug 2021 06:20 WIB

Rusia: Presiden Ghani Lari dari Afghanistan Bawa Banyak Uang

Presiden Ghani disebut meninggalkan Afghanistan dengan empat mobil dan satu heli.

FILE - Dalam file foto 21 Maret 2021 ini, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara dalam upacara merayakan Tahun Baru Persia, Nowruz di istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan. Presiden Afghanistan yang diperangi meninggalkan negara itu pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, bergabung dengan warga negaranya dan orang asing dalam penyerbuan yang melarikan diri dari Taliban yang maju dan menandakan berakhirnya eksperimen Barat selama 20 tahun yang bertujuan untuk membangun kembali Afghanistan.
Foto: AP/Rahmat Gul
FILE - Dalam file foto 21 Maret 2021 ini, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara dalam upacara merayakan Tahun Baru Persia, Nowruz di istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan. Presiden Afghanistan yang diperangi meninggalkan negara itu pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, bergabung dengan warga negaranya dan orang asing dalam penyerbuan yang melarikan diri dari Taliban yang maju dan menandakan berakhirnya eksperimen Barat selama 20 tahun yang bertujuan untuk membangun kembali Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW  -- Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengatakan bahwa Presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan Afghanistan dengan empat mobil dan satu helikopter yang dipenuhi uang tunai. Bahkan ia harus meninggalkan sejumlah uang karena tidak semuanya muat.

Ghani, yang keberadaannya saat ini tidak diketahui, mengatakan dia meninggalkan Afghanistan pada Minggu (15/8) --ketika Taliban mengambil alih Kabul hampir tanpa perlawanan. Ghani mengeklaim dia ingin menghindari pertumpahan darah.

Baca Juga

"Empat mobil penuh dengan uang, mereka coba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi tidak semuanya muat. Dan sebagian uang itu dibiarkan tergeletak di landasan,"kata juru bicara kedutaan Rusia di Kabul,Nikita Ishchenko, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Ischenko membenarkan pernyataannya kepada Reuters. Dia mengutip "saksi" sebagai sumber informasinya. Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi kebenaran dari saksi tersebut.

Rusia telah mengatakan akan mempertahankan keberadaan diplomatik di Kabul dan berharap untuk mengembangkan hubungan dengan Taliban--bahkan ketika mengatakan pihaknya tidak terburu-buru untuk mengakui mereka sebagai penguasa negara itu.

Rusia juga mengatakan akan mengamati dengan cermat perilaku Taliban."Adapun keruntuhan rezim (yang mundur), itu paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan," kata Ishchenko.

Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan sebelumnya tidak jelas berapa banyak uang yang akan ditinggalkan oleh pemerintah yang melarikan diri itu."Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," kata Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy di Moskow

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement