Selasa 17 Aug 2021 13:38 WIB

Kado HUT RI: Teknologi Geotermal Pertama Karya Perwira PGE

Perwira Pertamina GE terinspirasi buat teknologi geotermal sejak kuliah di Auckland

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), terus berinovasi demi mempercepat pengembangan energi panas bumi di Tanah Air. Salah satunya, inovasi yang diciptakan Perwira Pertamina, yaitu Husni Mubarok.
Foto: Pertamina
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), terus berinovasi demi mempercepat pengembangan energi panas bumi di Tanah Air. Salah satunya, inovasi yang diciptakan Perwira Pertamina, yaitu Husni Mubarok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), terus berinovasi demi mempercepat pengembangan energi panas bumi di Tanah Air. Salah satunya, inovasi yang diciptakan Perwira Pertamina, yaitu Husni Mubarok.

Production Enginer PGE ini berhasil mengembangkan sistem pengukuran laju alir dua fase atau two phase flow meter sebagai terobosan teknologi geotermal pertama di dunia.

Teknologi fluida dua fasa karya Husni Mubarok ini sekaligus menjadi persembahan PGE untuk ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-76. "Ini hadiah sederhana dari kami untuk negeri ini," kata Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto.

Bermula dari penelitian saat mengambil program doktoral di Selandia Baru, Husni mengembangkan sistem pengukuran laju alir dua fase atau two phase flow meter. Teknologi ini berfungsi untuk memastikan data real-time fluida geotermal pada sumur produksi. Dengan begitu, bisa dipastikan performa operational excellence suatu sumur panas bumi sehingga kualitas sumur pun bisa terjaga.

Husni menyatakan, ide ini muncul saat dia kuliah di University of Auckland. Husni memulainya dengan mengidentifikasi persoalan yang terjadi pada sumur geotermal.

“Saya melihat belum ada teknologi yang mengukur fluida dua fase geotermal. Selama 3,5 tahun kuliah di Selandia Baru, saya fokus memikirkan bagaimana menciptakan teknologi ini,” kata Husni yang memulai kuliahnya pada 2016. 

Penelitian Husni mendapat dukungan langsung dari PGE dan pemerintah Selandia Baru. Perusahaan energi di negara itu pun bersedia memfasilitasi penelitiannya.

Yaitu dengan memberikan fasilitas percobaan di sejumlah sumur mereka. Dari situlah Husni bisa menemukan komposisi yang tepat untuk bisa menghasilkan teknologi mengukur fluida dua fase yang bisa diimplementasikan di sumur geotermal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement