Rabu 18 Aug 2021 19:09 WIB

Penetrasi, BSI Buka Kantor Layanan di Kementerian PUPR

Pembukaan outlet ini merupakan relokasi dari Kantor Kas Jakarta Pengadilan Agama.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Warga antre mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia (BSI). ilustrasi
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Warga antre mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia (BSI). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat penetrasi pasar perbankan syariah di Tanah Air dengan membuka kantor layanan Kantor Kas Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pembukaan outlet ini merupakan relokasi dari Kantor Kas Jakarta Pengadilan Agama, Jalan Plumpang Semper No 5 Kel Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. 

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna berharap kantor ini bisa mendekatkan akses pegawai Kementerian PUPR serta masyarakat luas terhadap layanan keuangan Syariah. Dengan pembukaan kantor kas ini, BSI memiliki total 1.553 outlet untuk meningkatkan penetrasi layanan syariah ke masyarakat di seluruh Indonesia.

"Kami ingin mengoptimalkan layanan dan sinergi dengan lembaga pemerintahan dalam bertransaksi keuangan sesuai prinsip syariah," kata Anton dalam keterangan pers, Rabu (18/8).

Pembukaan Kantor Kas Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini, lanjut Anton, juga merupakan upaya BSI untuk memaksimalkan pengembangan ekosistem halal dan semangat untuk mendorong hijrah ke bank syariah. Dalam jangka panjang, BSI berharap bisa menjadi bank pilihan utama atau bank payroll serta fasilitator transaksi bagi pegawai ASN di Kementerian PUPR. 

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi sesuai prinsip syariah, BSI memiliki produk dan layanan unggulan diantaranya tabungan wadiah tanpa biaya administrasi, pembiayaan rumah dan kendaraan dengan angsuran tetap hingga akhir jangka waktu pembiayaan dan margin yang kompetitif, kartu pembiayaan (kartu kredit syariah), pembiayaan UMKM, gadai emas, serta beragam produk lainnya yang dilengkapi layanan digital BSI mobile.

Pada semester I 2021, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29 persen secara year on year (yoy). BSI juga mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, yaitu menembus 2,5 juta pengguna. Selain itu, hingga Juni 2021, BSI juga telah menyalurkan pembiayaan UMKM mencapai Rp 36,8 triliun, atau sekitar 22,9 persen dari total pembiayaan yang disalurkan BSI.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement