Kamis 19 Aug 2021 21:56 WIB

Sistem Pemerintahan yang akan Dipilih Taliban di Afganistan

Pemerintah Afghanistan yang didukung Barat telah runtuh pada akhir pekan lalu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
FILE - In this Aug. 19, 2021 file photo, Taliban fighters display their flag on patrol in Kabul, Afghanistan.  Twin tragedies on opposite sides of the world are piling misery on people that have seen far more than their share. In Afghanistan, a group of gunmen known for sadistic tyranny rocketed back into power after 20 years as Western and Afghan leaders walked away with a sad shrug.
Foto: AP/Rahmat Gul
FILE - In this Aug. 19, 2021 file photo, Taliban fighters display their flag on patrol in Kabul, Afghanistan. Twin tragedies on opposite sides of the world are piling misery on people that have seen far more than their share. In Afghanistan, a group of gunmen known for sadistic tyranny rocketed back into power after 20 years as Western and Afghan leaders walked away with a sad shrug.

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Taliban akan memilih penerapan hukum syariah di Afganistan. Hal itu diungkap, anggota senior Taliban, Waheedullah Hashimi.

"Tidak akan ada sistem demokrasi sama sekali karena tidak memiliki basis di negara kita. Kami tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus kami terapkan di Afghanistan karena sudah jelas. Ini adalah hukum Syariah dan hanya itu" ujar Hashimi seperti dilansir sputniknews, Kamis (19/8).

Baca Juga

Afghanistan di bawah Taliban tidak akan memiliki sistem pemerintahan demokratis seperti yang dipahami di banyak negara. Taliban memilih untuk mengatur dengan menunjuk dewan yang berkuasa.

Dewan tersebut akan dipimpin oleh panglima tertinggi kelompok itu, Haibatullah Akhundzada. Menurut Hashimi, salah satu dari tiga wakli Akhundzada mungkin secara resmi mengambil peran presiden.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement