Jumat 20 Aug 2021 13:49 WIB

MUI Kenalkan Islam Wasathiyah ke Pelajar Afghanistan

Pelajar Afghanistan dikenalkan dengan pengamalan Islam di Indonesia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
MUI Kenalkan Islam Wasathiyah ke Pelajar Afghanistan. Foto:   Sekjen MUI - Amirsyah Tambunan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
MUI Kenalkan Islam Wasathiyah ke Pelajar Afghanistan. Foto: Sekjen MUI - Amirsyah Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyampaikan, MUI memiliki peran yang signifikan dalam perdamaian di Afghanistan. Peran MUI bersama pemerintah Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dilakukan dengan jelas dan langkah-langkah yang konkret.

Peran tersebut, lanjut Amirsyah, ialah melalui pendidikan berupa pemberian beasiswa dan pelatihan singkat kepada 80 pelajar asal Afganistan untuk mendalami ilmu agama Islam di pesantren Indonesia. Para siswa diberikan pemahaman Islam wasathiyah baik teori maupun praktik di Pesantren Tazakka Batang dan Darul Amanah Kendal Jawa Tengah dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Baca Juga

Amirsyah mengatakan, angkatan pertama Diklat Pendalaman Agama Islam, yang meliputi 80 pelajar asal Afghanistan, telah memperolah gambaran tentang Indonesia sebagai negara yang aman dan damai.

"Ini merupakan bahan belajar bagi pelajar Afghanistan selama empat bulan di Pesantren Daarul Ulum di Lido, Bogor, dan Pesantren Tazakka di Batang dan Darul Amanah Kendal, Jawa Tengah," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (20/8).

Amirsyah, yang pernah menjadi Ketua Tim Program Diklat itu menjelaskan, materi yang diberikan fokus pada pendalaman praktik ajaran Islam di Indonesia yang masyarakatnya beragam dalam agama, suku, budaya dan ras. Melalui program tersebut, para pelajar dari Afghanistan ditekankan agar bisa mengikuti pelajaran dari nilai-nilai perdamaian dalam kearifan lokal di Indonesia.

"Para peserta dapat melihat dari dekat secara langsung bagaimana pemahamanan keagamanan yang diajarkan di Indonesia," tuturnya.

Konflik di Afghanistan juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia dengan terus mendukung upaya mewujudkan perdamaian di negara tersebut dalam rangka menjalankan amanah UUD 1945 tata dunia yang aman dan damai. Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia mempunyai tanggung jawab moral dan berusaha membantu diplomasi, serta berusaha keras menciptakan  perdamaian di Afganistan dapat dicapai untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

Ketua Umum MUI periode 2015-2020 Ma'ruf Amin saat itu menegaskan pelaksanaan program beasiswa Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan dan kesepakatan Trilateral antara ulama-ulama Indonesia, Afganistan dan Pakistan pada Mei 2019 di Bogor.

Jusuf Kalla yang saat itu menjadi wakil presiden periode 2014-2019, menyampaikan program ini adalah tindak lanjut dari upaya dan ikhtiar yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengupayakan terjadinya perdamaian yang hakiki di Afghanistan pada pembukaan diklat tersebut.

JK menyebutkan, pendidikan singkat tentang pendalaman agama Islam tersebut merupakan salah satu bagian dari upaya peningkatan hubungan persahabatan antara Afganistan dan Indonesia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement