Jumat 20 Aug 2021 15:31 WIB

UOB Tawarkan Reksa Dana Obligasi Baru

Reksa dana pendapatan tetap tersebut berfokus pada obligasi pemerintah Indonesia.

Reksa dana/ilustrasi
Foto: modernsaver.com
Reksa dana/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UOB Asset Management Indonesia (UOBAM Indonesia), anak perusahaan dari UOB Asset Management Ltd yang berkantor pusat di Singapura, meluncurkan UOBAM Inovasi Obligasi Nasional (UNION), reksa dana pendapatan tetap yang berfokus pada obligasi pemerintah Indonesia.

Reksa dana tersebut akan ditawarkan pertama kalinya kepada investor ritel melalui aplikasi Ajaib sebagai bagian dari kerja sama UOBAM Indonesia dengan PT Takjub Teknologi Indonesia (Ajaib Group).

UNION adalah reksa dana pendapatan tetap dalam mata uang rupiah (IDR) dengan strategi investasi yang unik dimana produk ini memiliki fleksibilitas untuk berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia yang diterbitkan dalam mata uang USD dan IDR.  UNION memberikan akses bagi investor untuk memiliki eksposur ke berbagai seri Obligasi pemerintah Indonesia.

Direktur dan Chief Marketing Officer UOBAM Indonesia, Alvin Jufitrick, mengatakan UNION adalah reksa dana inovatif dengan fleksibilitas dalam alokasi aset, termasuk ke dalam obligasi pemerintah Indonesia (INDON) berdenominasi USD. 

"Dengan berinvestasi di UNION, investor dapat dengan mudah melakukan diversifikasi ke INDON tanpa harus membuka akun USD mereka sendiri. Selanjutnya, di platform Ajaib, mereka bisa mulai berinvestasi di produk ini mulai dari Rp 10 ribu saja," katanya dalam siaran pers, Jumat (20/8).

Melalui kerja sama tersebut, UOBAM Indonesia juga akan menawarkan UOBAM Indeks Bisnis-27 (UIB-27), reksa dana indeks saham, dan UOBAM Pasar Uang Indonesia (UPINDO), reksa dana pasar uang, kepada semua investor di aplikasi Ajaib.

Alvin Jufitrick lebih lanjut mengatakan, industri reksa dana Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di tanah air meningkat 55 persen menjadi mendekati lima juta investor pada akhir Juni 2021. 

"Dimana lebih dari 70 persen pertumbuhan ini disumbangkan oleh channel digital. Ini menunjukkan peningkatan kesadaran berinvestasi masyarakat Indonesia terutama pada produk reksa dana, dan melalui platform digital. Kami menyambut baik kemitraan dengan Ajaib dalam menawarkan solusi reksa dana kami secara digital dan bersama-sama, kami akan membuat produk investasi yang lebih inovatif, dan  lebih mudah diakses oleh investor di Indonesia," ujarnya.

Vice President Marketing Ajaib, Gladys Pratiwi, menyambut baik pertumbuhan industri reksa dana di Indonesia. Ia percaya bahwa kolaborasi dengan UOBAM Indonesia akan membantu memenuhi permintaan investor yang meningkat akan solusi investasi yang lebih canggih, sekaligus mendorong literasi dan inklusi keuangan, terutama di kalangan populasi milenial.

Gladys Pratiwi mengatakan, jumlah investor reksa dana berbasis platform digital telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, platform digital mampu memberikan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi, serta transparansi. "Kolaborasi antara Ajaib dan UOBAM Indonesia akan membantu investor mengelola, mendiversifikasi, dan menumbuhkan investasi mereka secara lebih efektif untuk mencapai tujuan keuangan mereka," katanya.

IB-27 adalah satu-satunya reksa dana indeks ekuitas di Indonesia yang mereplikasi konstituen dari Indeks BISNIS-27, yang terdiri dari 27 saham yang telah memenuhi kriteria fundamental, teknis dan likuiditas yang ketat dan dipilih setelah proses penilaian yang komprehensif. Diterbitkan bersama oleh Bursa Efek Indonesia dan Bisnis Indonesia, konstituen Indeks BISNIS-27 ditinjau dua kali setahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement