Jumat 20 Aug 2021 22:22 WIB

Program PAI Bagi Siswa Afghanistan Perlu Diadakan Lagi

Program tersebut sayangnya tidak dilanjutkan kembali.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
FILE - Dalam arsip foto Selasa 17 Agustus 2021 ini ratusan orang berkumpul di luar bandara internasional di Kabul, Afghanistan. Ratusan warga negara Barat dan pekerja Afghanistan telah diterbangkan ke tempat yang aman sejak Taliban menegaskan kembali kendali atas negara itu.
Foto: AP/AP
FILE - Dalam arsip foto Selasa 17 Agustus 2021 ini ratusan orang berkumpul di luar bandara internasional di Kabul, Afghanistan. Ratusan warga negara Barat dan pekerja Afghanistan telah diterbangkan ke tempat yang aman sejak Taliban menegaskan kembali kendali atas negara itu.

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA – Pada 2018, pemerintah yang diinisiasi Wapres Jusuf Kalla melalui Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), menggelar program pendidikan agama Islam (PAI) bagi warga Afghanistan. Program tersebut sayangnya tidak dilanjutkan kembali seiring dengan bergantinya wapres.

Atas program itu, Pondok Modern Tazakka ditunjuk sebagai pesantren yang membina sebanyak 42 santri asal Afghanistan. Yakni 25 orang santri putra, dan 17 orang santri putri yang mendapatkan pembinaan dan PAI yang bernarasikan perdamaian dan keberagaman yang inklusif di sana.

Baca Juga

“Menurut saya, program ini sangat layak untuk diteruskan. Dulu Pak JK memang sudah berniat, selain Afghanistan akan ada lagi pembinaan terhadap negara-negara yang sedang berkonflik,” kata Pemimpin Pondok Modern Tazakka, KH Anang Rikza Masyhadi, saat dihubungi Republika, Jumat (20/8).

Dia menyebut, dilanjutkannya program tersebut sangat penting dalam upaya menciptakan perdamaian dan juga menebarkan semangat Islam rahmatan lil-alamin yang dianut umat Islam Indonesia. Pihaknya mengatakan, berlanjutnya program itu tak mesti harus Pondok Modern Tazakka yang ditunjuk sebagai pembinanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement