Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rudisa Putra

Berda'wah Dari Nol, Hingga Menjadikan Muridnya Seorang Pengajar. Simak Kisah Perjuangan Guru Qur'an

Info Terkini | Friday, 20 Aug 2021, 21:23 WIB

Jakarta Utara -- Saripudin merupakan seorang Guru Qur'an yang berasal dari sebuah desa kecil di Bandung, Jawa Barat. Sejak 2015 bertugas di Jakarta Utara bersama istri dan anaknya. Da'i muda yang biasa disapa Ustadz Sarip ini merupakan alumni Sekolah Dai _Tadribu Du'at_ DPP Wahdah Islamiyah Makassar, yang telah mencetak ribuan alumni Pengajar Qur'an dan Khatib.

Kepada Tim WIZ Jakarta, ia menuturkan bahwa awal masuk program Tadribu Du'at sejak tahun 2014. Setelah setahun di sana, ia diamanahkan untuk mengemban dakwah di Jakarta Utara mulai 2015. "Saya mengikuti program Tadribu Du'at pada tahun 2014 di Makassar di kantor pusat DPP Wahdah Islamiyah selama 1 tahun, dari situ kemudian saya mendapat amanah di lapangan dan daerahnya di Jakarta Utara sampai saat ini," ujar Ustadz Sarip.

Selama mengemban dakwah di Jakarta Utara, Ustadz Sarip fokus pada pengembangan pendidikan Qur'an untuk orang dewasa dan kegiatan sosial. Lebih lanjut ia menjelaskan tentang pendidikannya meliputi Program Dirosa (Pendidikan Al - Quran Untuk Orang Dewasa), Tahsin dan Training Pengajar Qur'an DIROSA, Pengajaran Bahasa Arab Pemula. Semua kegiatan terkait pendidikan diadakan di Rumah Qur'an yang sudah dikelola oleh dirinya dan tim sejak 2018.

Adapun di bidang sosial, Ustadz Sarip dan timnya banyak memberikan bantuan kepedulian bagi warga sekitar terutama saat terdampak bencana, Ramadhan atau Idhul Qurban. Bantuan sosial yang diberikan biasanya berupa sembako, makanan siap saji atau sesuai kemampuan dan tenaga.

"Yang dilaksanakan kegiatan-kegiatan di sini adalah meliputi pendidikan kemudian sosial dan dakwah, makanya di Rumah Quran ini kegiatan-kegiatannya meliputi seminar-seminar tentang Al-Qur'an kemudian Dirosa, ta'lim bulanan, bahasa Arab, dan dakwah ya", jelas Ustadz Sarip.

Ustadz Sarip menyampaikan selama berda'wah di Jakut sangat terkesan dengan antusias warga di sana yang bersedia belajar Qur'an dari nol.

"Alhamduillah di Jakarta Utara ini sangat berkesan tentunya, yang datang belajar ke kita ini mulai dari nol dalam keadaan nggak bisa (membaca) atau kemampuan minim dan sekarang dia sudah lancar membaca Quran bahkan bisa dijadikan pengajar", lanjutnya.

Selama kondisi Pandemi Covid-19, kegiatan da'wah sempat terhambat namun hal ini tidak membuatnya kendor. Ia mengalihkan kegiatan dakwahnya melalui online meski tidak semua jama'ah atau murid-muridnya bisa mengikuti karena banyak yang gaptek.

Dalam 2 tahun ini perjuangan dakwah Ustadz Sarip di Jakarta Utara telah mendapatkan dukungan dari WIZ (Wahdah Inspirasi Zakat) Jakarta dan Majlis Ta'lim Maziska Perumpel II. Ustadz Sarip menerima bantuan operasional dakwah dari Maziska yang disalurkan oleh WIZ Jakarta setiap 3 bulan sekali. Terakhir bantuan diterima pada 29/04/2021.

Ketika dihubungi oleh WIZ Jakarta melalui pesan WA pada Senin (16/8/2021), Ustadz Sarip menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada WIZ Jakarta dan Maziska Perumpel II.

"Kami sangat bahagia ya dan juga ini membuktikan bahwa kami tidak sendirian dalam berjuang menjalankan program-program dakwah, kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Maziska Perumpel dan juga kepada WIZ atas donasi untuk Markaz Quran Wahdah. Donasi ini kami gunakan untuk operasional dan kafalah para pengajar. Semoga rezekinya diberkahi, dilipatgandakan oleh Allah subhaanahu wa ta'ala", ucap Ustadz Sarip.

"Harapan kami di masa pandemi ini seluruh kegiatan-kegiatan dakwah bisa dilaksanakan meskipun dalam pandemi ya", tutupnya. [rsp]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image