Senin 23 Aug 2021 02:40 WIB

Inggris Gelar Pertemuan G7 Guna Bahas Afghanistan

Penting bagi masyarakat internasional mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. London berencana mengajak kepala negara anggota G7 membahas situasi di Afghanistan.
Foto: AP/Alberto Pezzali
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. London berencana mengajak kepala negara anggota G7 membahas situasi di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, ia akan menggelar pertemuan Group of Seven (G7). London berencana mengajak kepala negara anggota G7 membahas situasi di Afghanistan.

"Sangat penting bagi masyarakat internasional bekerja sama memastikan keamanan evakuasi, mencegah krisis kemanusiaan dan mendukung rakyat Afghanistan untuk mengamankan capaian selama 20 tahun terakhir," kata Johnson dalam pernyataan yang diunggah di Twitter, Ahad (22/8).

Baca Juga

Tahun ini giliran Inggris yang menjadi ketua G7. Kelompok G7 merupakan tujuh yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik negara-negara Barat yang mencari tempat penampungan sementara bagi pengungsi Afghanistan di negara-negara Asia Tengah.

Putin mengatakan hal itu dapat memicu ancaman keamanan bagi Rusia. Dalam pertemuan dengan pejabat tinggi Partai United Russia di Kremlin, Putin mengatakan langkah tersebut 'pendekatan memalukan' negara-negara Barat.

Presiden Rusia itu mengatakan tidak ada batasan visa antara Rusia dengan sekutu-sekutunya di Asia Tengah. "(Moskow) tidak ingin milisi muncul kembali (di Rusia) dengan menyamar sebagai pengungsi," katanya.

"Kami tidak ingin terulang lagi, bahkan hanya sebagian, sesuatu yang kami telah alami pada tahun 1990-an dan pertengahan 2000-an, pertempuran di Kaukasus Utara," tambah Putin.

Baca juga :18 Pesawat Komersial AS Bantu Relokasi Pengungsi Afghanistan

Sejak Taliban merebut kekuasaan dari pemerintahan yang sah. Ribuan rakyat Afghanistan mencari cara untuk dapat keluar dari negara itu demi menghindari pemerintahan fundamentalis bersenjata yang keji.

Ratusan orang sudah bergerak ke negara-negara Asia Tengah seperti Uzbekistan dan Tajikistan. Dua negara yang berbatasan dengan Afghanistan.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement