Senin 23 Aug 2021 13:59 WIB

Menkes Optimistis Target Penurunan Stunting 2024 Tercapai 

Kemenkes menargetkan menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin optimistis Indonesia mampu mencapai target penurunan angka kasus stunting pada 2024 melalui optimalisasi intervensi yang berbasis bukti. (Foto: Budi Gunadi Sadikin)
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin optimistis Indonesia mampu mencapai target penurunan angka kasus stunting pada 2024 melalui optimalisasi intervensi yang berbasis bukti. (Foto: Budi Gunadi Sadikin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin optimistis Indonesia mampu mencapai target penurunan angka kasus stunting pada 2024. Pencapaian target dilakukan melalui optimalisasi intervensi yang berbasis bukti. 

"Percepatan penurunan stunting di Indonesia telah dan akan terus dilakukan sampai stunting tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat di negeri," kata Budi Gunadi Sadikin saat memberikan sambutan secara virtual dalam Rapat Koordinasi Nasional yang dipantau dari kanal YouTube Sekretariat Wakil Presiden dari Jakarta, Senin (23/8).

Baca Juga

Budi mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) optimistis bahwa target untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 akan tercapai melalui optimalisasi cakupan intervensi-intervensi yang berbasis bukti. Pada bidang kesehatan, kata Budi, percepatan penurunan stunting dilaksanakan melalui intervensi spesifik yang ditujukan pada kelompok sasaran meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

"Dengan implementasi program yang difokuskan pada penguatan pelayanan kesehatan dan gizi, dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang di semua level pelayanan mulai dari Posyandu hingga rumah sakit dan diperkuat dengan dukungan pemangku kepentingan terkait," katanya.

Budi mengatakan upaya penguatan terhadap intervensi spesifik dilaksanakan dengan mengedepankan strategi untuk meningkatkan cakupan hingga 90 persen melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan kualitas program, penguatan edukasi kesehatan dan gizi, dan penguatan manajemen intervensi di Puskesmas dan Posyandu yang komprehensif tertata dalam sistem surveilans yang berkelanjutan. Menurut Budi kondisi pandemi COVID-19 saat ini juga menambah tantangan di berbagai tatanan namun berbagai upaya strategis untuk meminimalisasi dampak terus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan.

"Sebagai pemangku kepentingan, mari kita berkontribusi secara maksimal untuk terus menguatkan intervensi spesifik dan sensitif secara terkoordinasi dengan optimisme dan kerja keras bersama untuk mencapai target maksimal," katanya.

Budi yakin upaya tersebut akan memberi dampak signifikan terhadap penurunan stunting di Indonesia sebagai bukti keseriusan untuk penyelamatan generasi bangsa. Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional bertajuk "Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Stunting" dihadiri sekitar 2.600 peserta dari perwakilan kementerian maupun lembaga, gubernur dari 34 provinsi di Indonesia, pimpinan 12 organisasi pimpinan daerah (OPD) terkait dari masing-masing provinsi, bupati/wali kota, mitra pemerintah pusat dan daerah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement