Selasa 24 Aug 2021 09:38 WIB

Refocusing Anggaran, DKI Hanya Bangun 4 Kilometer Trotoar

Trotoar dibangun di kawasan Transit Oriented Development di empat stasiun KRL.

Rep: Flori Sidebang / Red: Friska Yolandha
Papan petujuk untuk pejalan kaki terpasang di kawasan Transit Oriented Development (TOD), Jalan Sudirman, Jakarta. Sepanjang 2020, Pemprov DKI Jakarta hanya membangun 4 kilometer trotoar.
Foto: Aprillio Akbar/Antara
Papan petujuk untuk pejalan kaki terpasang di kawasan Transit Oriented Development (TOD), Jalan Sudirman, Jakarta. Sepanjang 2020, Pemprov DKI Jakarta hanya membangun 4 kilometer trotoar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pada tahun 2020 pihaknya menargetkan pembangunan trotoar di Ibu Kota sepanjang 146 kilometer. Namun, Hari menyebut, pembangunan yang dilakukan masih jauh dari tersebut. 

"Target 146 kilometer, hanya terealisasi 4 kilometer," kata Hari dalam diskusi virtual yang dikutip Selasa (24/8).

Hari menjelaskan, hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, anggaran yang direncanakan untuk Dinas Bina Marga sebesar Rp 1,1 triliun. Akan tetapi, terjadi pengalihan atau refocusing anggaran untuk penanganan dalam bidang kesehatan. Sehingga anggaran yang tersisa senilai Rp 20 miliar. 

Adapun trotoar sepanjang 4 kilometer yang telah dibangun itu mencakup kawasan Transit Oriented Development (TOD) di empat stasiun KRL, yakni Sudirman, Tanah Abang, Juanda, dan Pasar Senen. Sehingga pembangunan trotoar tersebut mengintegrasikan akses berbagai angkutan umum bagi masyarakat. 

Meski tahun lalu Pemprov DKI hanya bisa membangun sepanjang 4 kilometer, menurut Hari, trotoar di lokasi tersebut memiliki nilai manfaat yang sangat besar untuk masyarakat. Sebab, jelas dia, keberadaan trotoar ini memudahkan integrasi moda transportasi umum lainnya, seperti Transjakarta dan angkutan online. 

Selain itu, Hari menuturkan, Dinas Bina Marga menargetkan pembangunan trotoar sepanjang 46 kilometer pada tahun 2021. Meski anggaran masih difokuskan pada penanganan pandemi Covid-19, tetapi ia optimis target pembangunan itu akan tercapai. 

"Mudah-mudahan nanti terealisasi karena memang sudah diblok (anggarannya)," tutur dia.

Kemudian, sambung Hari, pada tahun 2022 mendatang, pihaknya memiliki target untuk membangun trotoar sepanjang 72 kilometer. "Alhamdulillah sedikit meningkat, di 2022 kita target (pembangunan trotoar) 72 kilometer. Jadi agak baik dibandingkan 2021 hanya 46 kilometer," imbuhnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement