Rabu 25 Aug 2021 09:24 WIB

Taliban Minta AS Berhenti Evakuasi Tenaga Terampil

Banyak warga Afghanistan khawatir Taliban mengulang pemerintahan keji

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
 Dalam gambar yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga mulai menaiki Boeing C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin, 23 Agustus 2021.
Foto: AP/Sgt. Samuel Ruiz/U.S. Marine Corps
Dalam gambar yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga mulai menaiki Boeing C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin, 23 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Amerika Serikat (AS) mengambil tenaga terampil Afghanistan seperti teknisi. Sementara, saat ini masih ada ribuan warga Afghanistan yang berusaha keluar dari negara itu.

"Kami meminta mereka untuk menghentikan proses ini, negara ini membutuhkan keterampilan mereka, mereka tidak boleh dibawa ke negara lain," kata Mujahid seperti dikutip Aljazirah, Rabu (25/8).

Baca Juga

Setelah Taliban menguasai Afghanistan banyak warga yang khawatir milisi bersenjata tersebut akan mengulang pemerintahan keji pada 1996 hingga 2001, serta balas dendam pada warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah yang didukung AS selama 20 tahun terakhir.

Sejauh ini, Taliban yang mengakhiri perang 20 tahun usai merebut ibu kota Kabul cukup toleran dengan proses evakuasi. Tapi, mereka dengan tegas menolak perpanjangan tenggat waktu 31 Agustus yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Baca juga :Negara G7 Minta Taliban Izinkan Evakuasi Setelah 31 Agustus

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement