Rabu 25 Aug 2021 12:23 WIB

Kaji Riset Komunikasi dan Industri Media, UMJ Gelar ICORCOM

Perlunya kurikulum yang sesuai kebutuhan industri media dan masyarakat saat ini

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar The 1st International Conference On Research in Communication and Media (ICORCOM) selama dua hari pada Rabu (25/8) dan Kamis (26/8).
Foto: istimewa
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar The 1st International Conference On Research in Communication and Media (ICORCOM) selama dua hari pada Rabu (25/8) dan Kamis (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar The 1st International Conference On Research in Communication and Media (ICORCOM) selama dua hari pada Rabu (25/8) dan Kamis (26/8). Konferensi internasional virtual yang mengambil tema Today's Global Transformation in Communication and Media Studies, tersebut dihadiri sejumlah pakar media, akademisi dan peserta asal Indonesia, Malaysia, Singapore, India, Philippina, Cina, Slovakia dan Sudan, termasuk dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. 

Beberapa pakar media nasional dan mancanegara yang menjadi pembicara adalah Mira Tayyiba ST MSEE, staf ahli Sekjen Kominfo, Jack Qui Linchuan. Media studies Digital Hunaities and Research Director National University of Singapore (NUS), Dr Kirti Dang Longani, Integrated Marketing Communication Ajeeknya DY patil University India, Prof. Madya Dr sabarian Mohamed Salleh Young people and Media University Kebangsaan Malaysia, Prof Arminda v Santiago PhD Media and digital Cinema in Southeast Asia College of Mass Communication, University of Phillipines.

Di era transformasi digital saat ini yang berkembang cepat, peran komunikasi dan media kian strategis. Segala suatu yang terjadi saat ini dapat dinikmati semua manusia di berbagai negara dalam waktu cepat (real time) dan tidak ada yang ditutup-tutupi (hyper transparency). Publik juga bisa langsung memberikan respons atas berbagai kejadian di banyak negara yang mendorong perubahan begitu cepat.

Akibat adanya transformasi yang begitu cepat ini berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, hingga berbagai lembaga maupun industri harus pandai beradaptasi dan berkolaborasi agar terbentuk kesamaan sikap dalam menghadapi perubahan yang cepat ini. Kolaborasi ini hanya salah satu cara untuk mengatasi tantangan tersebut. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr Ma'mun Murod Msi dalam sambutannya, Rabu (25/8) menyatakan lembaga kajian komunikasi harus siap menghadapi perubahan ini dengan menyajikan kurikulum pendidikan yang mampu menjawab tantangan. Khususnya yang dibutuhkan industri maupun masyarakat saat ini. ICORCOM merupakan konferensi tingkat internasional pertama yang diselenggarakan  Program Studi Ilmu Komunikasi UMJ, terdiri atas empat rangkaian kegiatan yaitu Seminar, Call for Paper, Workshop dan beragam perlombaan di bidang ilmu komunikasi."Dalam seminar ini akan bertemu kalangan akademisi dan praktisi dunia media guna membahas perkembangan terakhir media massa dan komunikasi dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan keduanya,"kata Ma'mun Murod Msi. 

Dekan FISIP UMJ, Dr Evi Satispi merasa bangga dengan diselenggarakannya ICORCOM ini. Kegiatan akbar tersebut berhasil melibatkan banyak lembaga nasional maupun internasional yang mampu menambah pengetahuan, khususnya terkait pekembangan media dan komunikasi terkini. "Saya berharap melalui forum ini dapat memperbaiki kualitas hidup di era digital media,"katanya.

Penyebaran informasi meningkat dengan bantuan media sosial dan internet, sebagai bentuk transformasi di bidang komunikasi dan media. Di sisi lain masyarakat umum kurang dibekali dengan keterampilan digital, berpikir kritis dan literasi media untuk menghadapi fenomena ini hingga muncul berita hoax, pencemaran nama baik dan pelanggaran hukum lainnya yang terus mencuat di masa pandemi Covid-19 ini. Hal ini membuat semakin sulit untuk menentukan siapa yang memiliki kendali nyata atas media dan bagaimana informasi disajikan dengan tetap mengedepankan etika atau kaidah moral dalam berkomunikasi.

Kaprodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ, Dr Oktaviana Purnamasari menyatakan ICORCOM ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa dalam bidang penelitian dan publikasi. Selain itu, pembicara yang dihadirkan berasal dari 4 negara, di mana salah satunya adalah Prof Jack Qiu Linchuan dari National University of Singapore sebagai langkah awal untuk menjalin kemitraan dengan universitas dengan rangking QS 100. Hal ini menjadi awal bagi Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ untuk memantapkan langkah untuk menjalin kerjasama internasional dengan berbagai mitra strategis khususnya dalam dunia pendidikan.

Ketua Panitia penyelenggara ICORCOM Syfa Astasia Utari Msi, menyatakan empat pembicara utama dari kementerian informasi (kominfo), empat pembicara tamu, enam reviewer, 9 workshop instruktur dan 9 juri kompetisi. panitia juga akan memberikan penghargaan bagi paper terbaik. Jumlah paper yang diterima panitia mencapai 80 paper, belum termasuk karya ilmiah internal.

Civitas akademika UMJ mengucapkan terima kasih atas partisipasi para peserta pada konferensi virtual ini. Diharapkan melalui onferensi ini mendatangkan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dan masyarakat luas, termasuk jaringan media massa yang ada. Selamat mengikuti The 1st International Conference On Research in Communication and Media 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement