Jumat 27 Aug 2021 10:44 WIB

Biden akan Buru Penyerang Bandara Kabul

Biden berjanji akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas ledakan di bandara Ka

Citra satelit menunjukkan Bandara Internasional Kabul dan lokasi ledakan di dekat Gerbang Biara.
Foto: AP
Citra satelit menunjukkan Bandara Internasional Kabul dan lokasi ledakan di dekat Gerbang Biara.

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Joe Biden berjanji akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas ledakan di bandara Kabul di Afghanistan. Biden telah meminta Pentagon untuk mengembangkan rencana untuk menyerang balik mereka

Biden berbicara beberapa jam setelah ledakan yang menewaskan sedikitnya 13 tentara Amerika dan sejumlah warga sipil. ISIS Khorasan (ISIS-K), afiliasi militan yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu anda dan membuat anda membayarnya," kata Biden di Gedung Putih.

Dia berjanji evakuasi akan terus berlanjut. "Kami tidak akan dihalangi oleh teroris, kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi," katanya.

Wakil Presiden Kamala Harris membatalkan rencananya untuk berkampanye untuk Gubernur California Gavin Newsroom, yang menghadapi pemilihan ulang pada 14 September. Kamala Harris akan kembali ke Washington setelah melakukan perjalanan dari Asia, kata staf Kamala Haris.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa Biden tetap pada target evakuasi dan penarikan pasukan AS pada Selasa. Keputusan itu dilakukan Biden atas saran dari penasihat militer yang khawatir tentang lebih banyak serangan. Dia mengatakan Biden sedang bekerja untuk mengeluarkan setiap orang Amerika yang ingin keluar pada tenggat waktu.

"Komitmen kami kepada mereka tidak berakhir," katanya.

Biden mengatakan dia telah memerintahkan komandan militer AS untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS-K.

"Kami akan menemukan cara yang kami pilih, tanpa operasi militer besar, untuk mendapatkannya," katanya.

Dia tampak menahan air mata dan suaranya pecah karena emosi saat dia berbicara tentang pahlawan Amerika yang meninggal. Dia memerintahkan bendera AS di Gedung Putih dan gedung-gedung publik di seluruh negeri diturunkan menjadi setengah tiang.

"Ini adalah hari yang berat," katanya.

Presiden mengatakan dia telah memberi tahu militer AS "Apa pun yang mereka butuhkan, jika mereka membutuhkan kekuatan tambahan, saya akan memberikannya".

 

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement