Sabtu 28 Aug 2021 12:16 WIB

Taliban Siap Ambil Alih Bandara Kabul

Taliban akan meminta bantuan teknis kepada Qatar dalam mengoperasikan bandara Kabul.

Dalam file foto 24 Agustus 2021 ini, yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga berjalan menuju penerbangan mereka selama evakuasi yang sedang berlangsung di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan.
Foto: Sgt. Samuel Ruiz/U.S. Marine Corps via AP
Dalam file foto 24 Agustus 2021 ini, yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga berjalan menuju penerbangan mereka selama evakuasi yang sedang berlangsung di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Taliban sudah berada di bandara Kabul dan siap mengambil alih kendali secara penuh awal pekan ini segera setelah pasukan Amerika Serikat angkat kaki, menurut dua tokoh senior Taliban pada Jumat (27/8). Salah seorang komando senior menyebutkan pasukan Taliban telah menguasai sebagian besar bandara, bukan hanya sebagian kecil tempat warga Amerika masih berada.

Pejabat senior lainnya mengatakan pasukan siap mengambil alih (bandara) secara penuh. "Ini hanya masalah beberapa waktu lagi," ujar pejabat senior itu menambahkan.

"Begitu warga Amerika angkat kaki, mereka hanya perlu memberi kami sinyal dan kami akan mengambil alih," katanya. Belum ada komentar langsung dari juru bicara resmi kelompok Taliban.

Sementera itu Taliban akan meminta bantuan teknis kepada Qatar dalam mengoperasikan bandara Kabul, menurut laporan Al Jazeera, yang berbasis di Qatar, pada Jumat (27/8) dengan mengutip narasumber di pihak Taliban.

Taliban juga telah meminta bantuan teknis kepada Turki untuk menjalankan bandara Kabul setelah batas waktu berakhir Selasa depan (31/8) bagi semua pasukan militer asing untuk menarik diri dari Afghanistan. Ultimatum untuk meninggalkan Afghanistan juga dikatakan oleh Taliban berlaku sama bagi pasukan Turki. 

Sebelumnya pada Jumat (27/8), dua pejabat mengatakan kepada Reuters bahwa Turki tidak akan membantu Taliban menjalankan bandara Kabul setelah penarikan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kecuali Taliban menyetujui kehadiran pasukan keamanan Turki.

Persyaratan itu disampaikan Turki setelah serangan mematikan terjadi di luar bandara. Kejadian itu menyoroti bahaya yang dihadapi misi pasukan asing untuk tetap berada di Afghanistan.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement