Sabtu 28 Aug 2021 12:37 WIB

Erdogan Sebut Belum Ada Keputusan Terkait Permintaan Taliban

Taliban meminta Turki untuk mengoperasikan bandara Kabul

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Esthi Maharani
Dalam gambar dari video ini, orang-orang yang terluka mengelilingi lokasi ledakan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021. Dua pelaku bom bunuh diri dan pria bersenjata telah menargetkan massa yang berkumpul di dekat bandara Kabul, dalam waktu singkat. hari dari pengangkutan udara besar-besaran yang telah menarik ribuan orang yang berusaha melarikan diri dari pengambilalihan Taliban di Afghanistan.
Foto: AP/A?vaka News Agency
Dalam gambar dari video ini, orang-orang yang terluka mengelilingi lokasi ledakan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021. Dua pelaku bom bunuh diri dan pria bersenjata telah menargetkan massa yang berkumpul di dekat bandara Kabul, dalam waktu singkat. hari dari pengangkutan udara besar-besaran yang telah menarik ribuan orang yang berusaha melarikan diri dari pengambilalihan Taliban di Afghanistan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Taliban telah meminta Turki untuk mengoperasikan bandara Kabul tetapi saat ini belum ada keputusan yang akan dibuat. Ia akan mengambil keputusan setelah pemerintahan di Afghanistan jelas.

"Taliban telah meminta kami untuk mengoperasikan bandara Kabul.  Kami belum membuat keputusan tentang masalah ini. Kami akan membuat keputusan setelah pemerintahan di Afghanistan jelas," katanya dikutip dari Saudi Gazette pada Sabtu (28/8).

Kemudian, ia melanjutkan pertemuan dengan Taliban yang lebih dari tiga jam berlangsung di kedutaan Turki di Kabul. Namun, ia tidak mengatakan lebih lanjut kapan pertemuan itu berlangsung. "Jika perlu, kami akan memiliki kesempatan untuk mengadakan pertemuan seperti itu lagi," kata dia.

Diketahui, situasi di Kabul tampak tenang pada (27/8) terutama di sekitar bandara. Taliban telah memperkuat pos pemeriksaan mereka dan kerumunan tampaknya telah menghilang di beberapa tempat.

Penerbangan evakuasi dari Afghanistan dilanjutkan dengan urgensi baru pada hari Jumat, sehari setelah dua bom bunuh diri menargetkan ribuan orang putus asa yang melarikan diri dari pengambilalihan Taliban.

Amerika Serikat (AS) mengatakan upaya serangan lebih lanjut diharapkan menjelang batas waktu Selasa bagi pasukan asing untuk pergi. Penduduk Kabul mengatakan beberapa penerbangan lepas landas Jumat pagi, sementara rekaman yang dibagikan oleh koresponden TV Tolo lokal menunjukkan kerumunan yang cemas di luar bandara sebesar biasanya.

Sementara itu, Pemerintah Spanyol mengatakan telah mengakhiri operasi evakuasi dari Afghanistan dengan kedatangan di Dubai pada Jumat (27/8) pagi. Ada dua pesawat militer yang telah membawa orang-orang Spanyol dan warga Afghanistan untuk keluar dari negara yang dikuasai Taliban.

Penerbangan terakhir membawa pekerja bantuan Spanyol, kolaborator Afghanistan dan kerabat mereka, serta 81 tentara dan diplomat terakhir yang ditahan Spanyol di bandara Kabul. Mereka diharapkan tiba di Madrid pada Jumat malam.

Spanyol telah mengevakuasi total 1.900 warga Afghanistan. Mereka tidak hanya termasuk pekerja untuk pasukan dan kedutaan Spanyol dan kerabat mereka tetapi juga orang-orang yang bekerja sama dengan Amerika Serikat, Portugal, Uni Eropa dan NATO.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement