Sabtu 28 Aug 2021 14:21 WIB

Sekjen PBB: Tatanan Sosial Ethiopia Sedang Tercabik

Menurut PBB lebih dari dua juta orang telah mengungsi dalam konflik di Ethiopia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa konflik di Ethiopia menyebabkan bencana kemanusiaan yang tengah berlangsung di depan mata dunia. Tidak hanya di Tigray utara, konflik kini telah menyebar ke luar wilayah tersebut.

"Retorika yang menghasut dan profil etnis merobek tatanan sosial negara ini," kata Guterres kepada 15 anggota Dewan Keamanan. "Semua pihak harus segera mengakhiri permusuhan tanpa prasyarat dan memanfaatkan kesempatan itu untuk merundingkan gencatan senjata yang langgeng," ujarnya menambahkan.

Guterres mengatakan, lebih dari dua juta orang telah mengungsi dalam konflik di Ethiopia. Sementara jutaan orang lainnya membutuhkan bantuan, termasuk makanan, air, tempat tinggal dan perawatan kesehatan.

"Setidaknya 400.000 orang hidup dalam kondisi seperti kelaparan," ujarnya. Sementara itu, Amerika Serikat (AS) memanggil pemerintah Ethiopia karena tidak menanggapi secara positif proposal untuk negosiasi. Sebaliknya, AS secara terbuka menyerukan mobilisasi milisi Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) karena memperluas kampanye militernya sendiri ke wilayah Afar dan Amhara, dan Pasukan Pertahanan Eritrea tetangga untuk memasuki kembali Tigray.

"Ini semua sangat memprihatinkan bagi kita semua. Perkembangan ini mengikis persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial negara Ethiopia," kata wakil Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills.

Ethiopia mengalami konflik dalam negeri yang berkobar sembilan bulan lalu di Tigray dan yang telah menyebar ke daerah lain. Pemerintah juga telah berjuang untuk menahan pecahnya kekerasan etnis dan politik lain atas tanah dan sumber daya. Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia pada Kamis (26/8) melaporkan, bahwa milisi bersenjata menewaskan sedikitnya 150 orang pekan lalu di Ethiopia barat dalam serangan oleh kelompok bersenjata terhadap penduduk setempat.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement