Sabtu 28 Aug 2021 20:43 WIB

Al-Halawani, Aktivis Palestina yang 63 Kali Ditangkap Israel

Pasukan Israel kerap meneror suami dan anak-anak al-Halawani di rumah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Penjara Israel (ilustrasi)
Foto: EPA/Oliver Weiken
Penjara Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah 63 kali Hanadi Al-Halawani ditangkap pasukan keamanan Israel. Baru-baru ini, pengadilan Israel memperpanjang larangan perjalanan terhadap aktivis Palestina berusia 40 tahun tersebut. Dia tidak diizinkan bepergian ke luar negeri hingga 19 Januari tahun depan.

Kehidupan Al-Halawani memang tak mudah. Dia dan keluarganya kerap menghadapi teror pasukan keamanan Israel. “Saya telah ditangkap oleh orang Israel 63 kali, dan mereka telah membobol rumah saya dalam banyak kesempatan. Mereka melakukan ini ketika anak-anak saya mencoba belajar untuk ujian, dan orang Israel menyita buku-buku mereka,” katanya saat diwawancara Middle East Monitor, Jumat (27/8).

Baca Juga

Al-Halawani pernah mendekam di penjara Israel selama dua pekan. Kendati demikian, pasukan Israel tetap meneror suami dan anak-anaknya di rumah. Setiap kedatangannya, pasukan Israel juga menghasut para tetangga di lingkungan tersebut untuk mengusir Al-Halawani.

Al-Halawani juga kerap mengalami pelecehan verbal oleh pasukan Israel. Bahkan ia pun pernah menerima pelecehan fisik. Kendati harus menghadapi perilaku-perilaku yang merendahkannya, Al-Halawani tak pernah jera untuk memperjuangkan nasib rakyat Palestina.

Dia memiliki puluhan ribu pengikut di media sosial. Al-Halawani secara teratur mengunggah hal-hal terkait Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa. Geliat aktivismenya membuat Al-Halawani kerap menerima undangan untuk memberikan ceramah di luar negeri. Namun hal itu tak bisa dilakukan karena Israel melarangnya bepergian.

"Saya dilarang bepergian untuk berpartisipasi dalam konferensi di luar wilayah Palestina yang diduduki dan untuk pekerjaan saya. Mereka juga mencegah saya meninggalkan rumah saya sendiri dan menyeberang ke Tepi Barat yang diduduki karena saya berpartisipasi dalam kegiatan di universitas-universitas Palestina yang juga bekerja untuk mengungkap kejahatan Israel,” kata Al-Halawani.

Al-Halawani adalah salah satu dari beberapa wanita Palestina yang telah berulang kali dilarang oleh otoritas pendudukan Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa karena aktivisme politiknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement