Senin 30 Aug 2021 05:03 WIB

Bercermin Pada Jurnalis Inggris yang Dibebaskan Taliban

Tanda tanya sepak terjang Taliban.

 Yvonne Ridley saat dibebaskan Taliban.
Foto: bbc.com
Yvonne Ridley saat dibebaskan Taliban.

IHRAM.CO.ID, -- Jurnalis Inggris yang dibebaskan Yvonne Ridley menceritakan bagaimana dia melakukan mogok makan setelah ditangkap oleh Taliban. Reporter Sunday Express mengambil tindakan drastis setelah permintaannya untuk menelepon ditolak.

Dan dia juga menggambarkan bagaimana selama 11 hari penahanannya dia takut bahwa dia akan "menghilang." Berbicara hanya beberapa jam setelah dibebaskan oleh rezim Taliban ke Pakistan, dia mengatakan kepada Daily Express: "Satu-satunya cara saya dapat menggunakan hak apa pun - karena sebagai tahanan saya tidak memiliki hak - adalah dengan tidak makan dan itu benar-benar membuat mereka kesal dengan mendorong aku."

Dia akhirnya dipisahkan dari tahanan wanita lainnya dan menggambarkan selnya sebagai "kotor" meskipun dibersihkan dari kecoak dan kalajengking.

Komentarnya dia itu muncul hanya beberapa jam setelah dia diserahkan di perbatasan Torkhum di kaki Celah Khyber pada Senin sore. Dia mengatakan salah satu momen terendahnya adalah melewatkan ulang tahun putrinya, Daisy.

 

Tetapi sebagian besar dia mengatakan dia hanya merasa marah karena para penculiknya sebelumnya telah berjanji kepadanya bahwa dia akan pulang, sebelum memasukkannya ke penjara di Kabul.

"Saya tidak menyadari bahwa saya bebas sampai saya benar-benar duduk dengan seorang pejabat Pakistan dan minum teh," katanya.

Selama 11 hari dalam tahanan Taliban dia punya buku harian rahasia. Yvonne Ridley menyimpan buku harian rahasia itu menggunakan bagian dalam kotak untuk tabung pasta gigi dan bagian dalam pembungkus sabun.

"Mereka mencoba menghancurkan saya secara mental dengan menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali Yvonne Ridley Ketika serangan udara hari Minggu diluncurkan, dia mengatakan orang-orang telah masuk ke selnya dan mengambil granat berpeluncur roket dari bawah tempat tidurnya".

"Saya tidak pernah terluka secara fisik dengan cara apa pun.  Namun mereka mencoba menghancurkan mental saya dengan menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, hari demi hari, kadang sampai jam 9 malam," katanya kepada surat kabar itu.

photo
Yvonne Ridley, wartawan Inggris yang pernah ditangkap Taliban. - (Facebook)

 

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis sebelumnya oleh Express Newspapers, Ridley mengatakan telah "putus asa" untuk pulang menemui putrinya.

Itulah pernyataan Ridley beberapa saat setelah bebas dari penyekapan Taliban pada 9 Oktober, 2001 seperti di muat dalam berita BBC.com. Tapi cerita itu pada tahun tahun berikutnya berubah Ridley malah mengubah agama menjadi pemeluk Islam. Bahkan dia kini banyak menulis buku yang terkait dengan Islam dan Taliban. Dia juga menjadi penceramah soal Islam di berbagai belahan dunia. Video kisah dan cermahnya degan mengenakan pakain muslim tersebar di Youtube.

Untuk soal Taliban khususnya kala itu dia mengaku banyak salah paham akibat perbedaan budaya. Salah satu contohnya adalah ketika dia menyangka Taliban yang menjaganya  akan membunuhnya karena setiap kali bertemu tidak mau bercakap dengan menatapnya. Bahkan ketika berbicara mereka melakukannya dengan duduk membelakangi dirinya.

''Mulanya saya sangka ini karena mereka akan bunuh saya mengingat mereka tak mau menatap saya. Pikiran saya ini terpengaruh adegan dalam film-fil Hollywood. Tapi ternyata tidak, mereka tidak mau menatap saya karena menghargai saya karena perempuan. Istilahnya tak mau berkhalwat."

"Jadi ketika dibebaskan entah saya yang senang atau mereka. Mereka jelas senang karena saya tak lagi jadi beban mereka karena harus 'berkhalwat' menjaga saya. Itu yang aneh,'' katanya ketika menceritakan detik-detik terakhirnya ketika Taliban membebaskannya di perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement