Senin 30 Aug 2021 14:28 WIB

Demokrat: Kita Dihukum Rakyat

Partai politik harus memiliki tata kelola baik dalam menjalankan sistem kepartaian.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi III DPR Benny K Harman (tengah).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Anggota Komisi III DPR Benny K Harman (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman mengatakan, bahwa partai politik haruslah menjadi pihak yang memperjuangkan harapan rakyat. Jika kepentingan rakyat tak jadi prioritas, maka hukuman dari rakyat dapat menimpa partai tersebut.

"Termasuk partai saya dulu, tahun 2009 menjadi pemenang pemilu. Lalu karena banyak masalah korupsi di dalamnya kita dihukum rakyat dan hukuman itu dalam bentuk mendapatkan penurunan jumlah perolehan kursi, saya rasa itu adalah pelajaran politik," ujar Benny dalam sebuah diskusi daring, Senin (30/8).

Partai politik, kata Benny, harus memiliki tata kelola yang baik dalam menjalankan sistem dan mekanisme kepartaian. Pasalnya, partai memiliki peran sentral dalam menghadirkan kader yang dapat dijadikan calon pemimpin, baik di tingkat eksekutif atau legislatif.

"Dengan perannya yang begitu sentral tadi dalam pengelolaan negara ini, maka mau tidak mau partai politik harus dibangun menjadi kekuatan rakyat yang solid. Setiap partai politik mau tidak mau harus memahami apa yang menjadi ideologi dan cita-cita negara," ujar Benny.

Jika kualitas partai politik sudah buruk, kualitas pemimpin yang dihasilkan juga akan dinilai serupa. Sebab, politik uang, demokrasi yang tak berjalan di internal partai, hingga tak adanya transparansi membuat sosok kompeten tak dapat maju sebagai calon pemimpin.

Baca juga : Langgar Kode Etik, Gaji Lili Pintauli Siregar Dipotong

"Kita lihat dalam pengelolaan partai politik juga bermasalah, suksesi kepemimpinan di partai politik juga masalah. Rekrutmen anggota partai politik, pengurus partai politik juga masalah. Demokrasi di internal partai politik juga bermasalah," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Menurutnya, partai politik harus memiliki kemampuan yang menjadikan keprihatinan dan harapan rakyat sebagai perjuangan partai. Jika tidak, partai hanya akan menjadi layaknya perusahaan yang dikuasai oleh elite tertentu saja, bukan rakyat.

"Kalau tidak partai politik akan ditinggalkan oleh rakyatnya, oleh pendukungnya. Partai yang semula mendapatkan dukungan tinggi, perlahan-lahan mengalami masalah," ujar Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement