Selasa 31 Aug 2021 09:50 WIB

AS Harap Taliban Penuhi Janji di Afghanistan

Taliban perlu memenuhi komitmennya tentang menjamin hak-hak perempuan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, berjaga-jaga di provinsi Panjshir timur laut Afghanistan, Rabu (25/8). Lembah Panjshir adalah wilayah terakhir yang tidak berada di bawah kendali Taliban setelah serangan dahsyat mereka di Afghanistan.
Foto: AP/Jalaluddin Sekandar
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, berjaga-jaga di provinsi Panjshir timur laut Afghanistan, Rabu (25/8). Lembah Panjshir adalah wilayah terakhir yang tidak berada di bawah kendali Taliban setelah serangan dahsyat mereka di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah tuntas menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan. AS berharap Taliban, selaku pemegang kekuasaan saat ini, dapat memenuhi janji-janjinya.

“Pasukan kami telah meninggalkan Afghanistan. Babak baru keterlibatan Amerika dengan Afghanistan telah dimulai,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken beberapa jam setelah penerbangan evakuasi terakhir AS meninggalkan Kabul pada Senin (30/8) dikutip laman TRT.

Baca Juga

Blinken mengatakan, sejumlah kecil warga AS masih berada di Afghanistan. Jumlahnya antara 100 hingga 200 orang. Mereka, ujar Blinken, juga ingin meninggalkan Afghanistan. Dia menyatakan AS berkomitmen membantu setiap warganya yang ingin keluar dari negara tersebut.

Blinken mengungkapkan saat ini AS menangguhkan terlebih dulu kehadiran diplomatiknya untuk Afghanistan dan mengalihkan operasinya ke Qatar. “Misi militer telah berakhir, misi diplomatik baru telah dimulai,” ucapnya.

Ia menekankan, Taliban perlu memenuhi komitmennya tentang menjamin hak-hak perempuan dan kebebasan bergerak atau bepergian bagi warga Afghanistan. Taliban juga perlu memastikan Afghanistan tidak menjadi sarang kelompok atau organisasi teroris.

Baca juga : Xinjiang Desak Taliban Putuskan Hubungan dengan ETIM

Menurut Blinken, Taliban perlu menunaikan komitmen dan janjinya jika ingin diakui. “Legitimasi dan dukungan apa pun harus diraih,” kata Blinken.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement