Selasa 31 Aug 2021 13:33 WIB

Para Arkeolog Temukan Sumber Kekayaan Raja Salomo

Para arkeolog mungkin telah menemukan sumber kekayaan legendaris Raja Salomo.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Arkeolog (ilustrasi)
Foto: Reuters/MSNBC
Arkeolog (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, QUMRAN – Wilayah Timur Tengah terutama Israel, Yordania, Palestina, dan Mesir penuh dengan artefak kuno. Sebagian besar gurun di sana ditemukan lusinan barang yang berasal dari ribuan tahun lalu. Salah satu penemuan tersebut adalah rangkaian manuskrip yang terjadi pada tahun 1940.

Teks-teks yang ditemukan di Qumran dan ditulis di papirus dan perkamen diberi nama Gulungan Laut Mati. Tulisan-tulisan Alkitab pada gulungan itu sudah ada sejak abad kedelapan SM.

Para arkeolog telah menggali lembah Timna yang terletak lebih jauh ke selatan dari Qumran sejak tahun 1964. Mulai dari pertengahan 1960-an, para peneliti yang telah bekerja di sana telah menemukan jaringan ranjau yang diyakini telah dikerjakan oleh budak di bawah Raja Salomo, dieksplorasi dalam film dokumenter Smithsonian Channel, Secrets: King Solomon's Mines.

Dokumenter Smithsonian Channel mengatakan para arkeolog mungkin telah menemukan sumber kekayaan legendaris Raja Salomo. Profesor Universitas Tel Aviv Erez Ben-Yosef memperkirakan 3.000 tahun yang lalu, selama pemerintahan Salomo, produksi di situs tersebut berkembang pesat.

Bertentangan dengan apa yang diharapkan, tambang tidak diisi dengan emas atau perak tapi tembaga. Ben-Yosef menunjukkan indikasi di sekitar lokasi yang menunjukkan produksi tembaga massal.

“Semua bahan hitam adalah terak, itu limbah dari tungku. Ini adalah bukti yang sangat penting untuk produksi tembaga kuno di Timna,” kata Ben-Yosef.

Arti penting dari penemuan ini adalah menunjukkan tembaga tersedia sebagai komoditas yang paling diminati di zaman kuno. Saat ini itu adalah komoditas umum tetapi pada saat itu tidak.

“Tembaga, pada waktu tertentu dalam sejarah adalah sumber daya ekonomi yang paling penting. Ini adalah industri yang paling menguntungkan,” ujar dia.

Sementara itu, menurut Dr Mohammad Najjar dari Friends of Archaeology of Jordan, tembaga 3.000 tahun yang lalu adalah minyak mentah. Sekarang itu adalah komoditas yang tak tergantikan dan berharga.

“Karena Anda tidak dapat melakukannya tanpa minyak dan pada saat itu Anda tidak dapat melakukannya tanpa tembaga,” ucap dia.

Dilansir TRT World, Selasa (31/8), The Express menunjukkan tembaga merupakan inti dari titik balik radikal dalam sejarah manusia. Untuk pertama kalinya, orang mengekstraksi logam dari batu dan mengubahnya menjadi alat dan senjata.

Najjar menyebut momen itu sebagai kemajuan ketika manusia mulai memproduksi bahan mereka sendiri. Dia telah mempelajari proses tembaga kuno dan menunjukkan film dokumenter Smithsonian bagaimana orang-orang Raja Salomo akan mengerjakan tembaga alami yang ditemukan di gua-gua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement