Selasa 31 Aug 2021 20:48 WIB

Masker Melorot Jadi Temuan Saat Penerapan PTM di Sidoarjo

Syarat PTM yang paling penting adalah mendapatkan izin dari orang tua.

Masker Melorot Jadi Temuan Saat Penerapan PTM di Sidoarjo (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Masker Melorot Jadi Temuan Saat Penerapan PTM di Sidoarjo (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Penggunaan masker oleh siswa yang melorot menjadi temuan yang sering terjadi selama penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan selama pelaksanaan PTM banyak temuan dari petugas antara lain yakni masker siswa yang melorot. "Masker siswa yang melorot merupakan temuan terbanyak saat pelaksanaan PTM terbatas. Ini yang akan menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan PTM terbatas tersebut," katanya di sela vaksinasi pelajar di Ponpes Al Muayyad, Dusun Wates, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Selasa (31/8).

Ia mengatakan pendidikan merupakan salah satu yang diutamakan saat PPKM level tiga di Sidoarjo. "Sesuai dengan tagline dari Presiden tentang gas dan rem maka kami arahkan supaya semua sekolah memiliki Satgas COVID-19 untuk memastikanPTM berjalan sesuai dengan protokol kesehatan, mengingat saat ini jumlah siswa setingkat SMP di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 100 ribu anak," katanya.

Ia mengatakan pada hari kedua PTM tersebut memang banyak ditemukan masker melorot yang dipakai oleh siswa. Oleh karena itu, pihaknya terus mengarahkan kepala sekolah supaya tidak kapok dalam menerapkan protokol kesehatan. Termasuk di dalamnya adalah kapasitas setiap kali pembelajaran dilakukan.

Ia mengatakan syarat PTM yang paling penting adalah mendapatkan izin dari orang tua, karena pemerintah tidak bisa memaksakan kepada orang tua supaya menyetujui anaknya ikut PTM. "Kalau anaknya mau PTM monggo, kalau tidak ya monggo," ujarnya.

Di sisi lain, Kapolresta Sidoarjo mengatakan pihaknya siap membantu Satgas COVID-19 di sekolah-sekolah. "Nanti akan ada petugas kepolisian yang secara acak melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement