Selasa 31 Aug 2021 21:50 WIB

Prancis akan Beri Suntikan Booster pada 18 Juta Orang

Suntikan rencananya akan diberikan pada awal 2022.

Masyarakat mengantre untuk divaksin di Stade de France, Saint-Denis, di luar Paris, Prancis, pada April 2021.
Foto: EPA-EFE/THOMAS SAMSON / POOL MAXPPP OU
Masyarakat mengantre untuk divaksin di Stade de France, Saint-Denis, di luar Paris, Prancis, pada April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis bermaksud untuk memberikan suntikan ketiga vaksin Covid-19 kepada sekitar 18 juta orang pada awal 2022. Demikian disampaikan seorang pejabat kementerian kesehatan, Selasa.

Pekan lalu, badan penasihat kesehatan terkemuka Prancis (HAS) merekomendasikan suntikan penguat (booster) untuk penduduk berusia 65 tahun ke atas dan bagi orang-orang dengan kondisi medis yang membuat mereka berisiko.

Baca Juga

"Mereka yang memenuhi syarat untuk suntikan booster telah dapat membuat janji sejak Senin minggu ini. Kami melihat ini sebagai persyaratan kesehatan yang nyata untuk memperpanjang perlindungan, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa penelitian," kata pejabat itu."

"Kami berbicara tentang sekitar 18 juta orang yang saat ini memenuhi syarat untuk mendapat dosis ketiga. Kami berharap dapat melihat sekitar 12,4 juta orang mendapatkan suntikan booster ini pada akhir tahun dan sisanya pada awal tahun depan."

Data pemerintah menunjukkan hampir 72 persen dari total populasi Prancis telah menerima satu dosis vaksin Covid-19 pada 30 Agustus.Lebih dari 65 persen penduduk yang pernah terkena Covid-19 telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Pekan lalu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus menyebut data tentang suntikan ketiga tidak meyakinkan.Dia sebelumnya mengatakan bahwa suntikan tersebut harus dihentikan dan pihak berwenang harus fokus pada pengiriman dosis vaksin ke negara-negara miskin.

Namun, Kepala WHO Eropa Hans Kluge tampaknya lebih positif daripada penilaian WHOsebelumnya. Dia mengatakan suntikan booster adalah cara untuk menjaga mereka yang paling rentan tetap terlindungi.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement