Rabu 01 Sep 2021 11:24 WIB

Biden Fokus pada Ancaman Baru Setelah Penarikan Pasukan AS

AS dihadapkan dengan tantangan berupa serangan siber dan proliferasi nuklir

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Presiden Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyaksikan tim pembawa memindahkan peti transfer yang berisi sisa-sisa Kopral Korps Marinir. Humberto A. Sanchez, 22, dari Logansport, Ind., selama pengembalian korban Minggu, 29 Agustus 2021, di Pangkalan Angkatan Udara Dover, Del.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Presiden Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyaksikan tim pembawa memindahkan peti transfer yang berisi sisa-sisa Kopral Korps Marinir. Humberto A. Sanchez, 22, dari Logansport, Ind., selama pengembalian korban Minggu, 29 Agustus 2021, di Pangkalan Angkatan Udara Dover, Del.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan negara akan berfokus pada ancaman baru setelah penarikan pasukan dari Afghanistan. Ia menyebut dunia sedang berubah dan Washington menghadapi berbagai tantangan dengan negara-negara seperti China dan Rusia.

“Dunia sedang berubah. Kami terlibat dalam persaingan serius dengan China dan kami menghadapi tantangan di berbagai bidang dengan Rusia,” ujar Biden dilansir Tass, Rabu (1/9).

Baca Juga

Menurut Biden, saat ini AS dihadapkan dengan tantangan berupa serangan siber dan proliferasi nuklir. Ia menekankan Amerika harus menunjukkan daya saing dalam menghadapi tantangan baru tersebut.

“Amerika bisa melakukan keduanya, memerangi terorisme dan menghadapi ancaman baru yang ada di sini sekarang dan akan terus ada di sini di masa depan," jelas Biden.

Kenneth McKenzie, jenderal dan komandan Komando Pusat AS, mengatakan Amerika telah menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan pada awal pekan ini. Keputusan untuk mengakhiri operasi AS di Afghanistan dimulai pada Oktober 2001. Namun, secara resmi rencana tersebut direalisasikan oleh Biden pada 14 April.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement