Jumat 03 Sep 2021 17:39 WIB

Kelompok Wanita Afghanistan Tuntut Perlindungan Hak Mereka

Lebih dari 50 perempuan berkumpul di depan kediaman gubernur Herat

Lebih dari 50 perempuan berkumpul di depan kediaman gubernur Herat menuntut perlindungan hak.
Lebih dari 50 perempuan berkumpul di depan kediaman gubernur Herat menuntut perlindungan hak.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Sekelompok wanita bercadar pada Kamis berkumpul di provinsi Herat, barat Afghanistan, untuk menuntut rezim baru Taliban melindungi hak-hak mereka. Lebih dari 50 perempuan berkumpul di depan rumah gubernur di kota Herat, memegang poster slogan-slogan tentang hak-hak perempuan. Beberapa spanduk bertuliskan, "Jangan takut, kita semua bersama-sama," dan "Hak perempuan adalah hak kemanusiaan."

Sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus, kelompok itu memaksa pejabat pemerintah Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, masyarakat wanita Afghanistan khawatir tentang pembatasan pendidikan perempuan dan keterlibatan aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Baca Juga

Dalam konferensi pers pertamanya di Kabul pada 17 Agustus, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid meyakinkan perempuan Afghanistan bahwa hak-hak mereka akan dilindungi dalam batas-batas hukum Islam, dan mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan mengambil pendidikan sesuai kehendak mereka dalam keamanan penuh.

Farzana Karami, salah satu peserta demonstrasi, mengklaim bahwa perempuan telah absen dari kantor publik dan swasta, universitas, sekolah, dan tempat-tempat sosial dalam beberapa pekan terakhir. Perempuan selalu menginginkan hak atas pendidikan, pekerjaan, kebebasan, dan kehadiran di forum publik, kegiatan sosial, dan politik, kata Karami kepada wartawan.

Kehadiran mereka tidak terbatas pada sekolah, universitas, dan pusat kesehatan; sebaliknya, perempuan merupakan setengah dari populasi Afghanistan dan partisipasi mereka dalam ruang publik seperti kegiatan ekonomi, budaya dan sosial sangat penting, ujar Karimi.

"Kami tidak akan pernah menerima pembatasan atau pembatasan. Kami tidak akan menerima sistem yang mengabaikan hak kami dan mengecualikan kami," tegas dia.

Taliban sedang dalam proses pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan, yang diharapkan akan diumumkan secara resmi pada Jumat ini. Setelah Taliban menguasai Kabul bulan lalu, beberapa pemimpin mereka muncul di acara TV yang dibawakan oleh pembawa berita wanita dalam upaya untuk menghilangkan prasangka anti-wanita.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/sekelompok-wanita-afghanistan-tuntut-perlindungan-hak-hak-mereka/2354142
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement