Jumat 03 Sep 2021 16:40 WIB

Kemenag: Kegiatan PTM di Madrasah Berjalan Sesuai Prokes

Sejauh ini PTM di madrasah tidak ada masalah

Dua pelajar menjalani pemeriksaan kesehatan saat vaksinasi COVID-19
Foto: Antara/Basri Marzuki
Dua pelajar menjalani pemeriksaan kesehatan saat vaksinasi COVID-19

IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengatakan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas selama hampir tiga pekan di madrasah baik negeri maupun swasta, berjalan sesuai protokol kesehatan.

"Alhamdulillah sejauh ini PTM di madrasah tidak ada masalah, semua berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan Dinas Pendidikan. Semoga kondisi ini bisa dipertahankan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram HM Amin, Jumat (3/9).

Konsep PTM terbatas yang diterapkan sesuai edaran Disdik sama dengan PTM simulasi. Artinya, kapasitas siswa satu kelas 50 persen, jarak duduk satu setengah meter, menggunakan masker, belajar maksimal dua jam.

Menurutnya, kegiatan PTM di madrasah bisa berjalan sesuai konsep pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga, sebab jauh-jauh sebelumnya madrasah semua tingkatan yakni MI, MTs maupun MA, sudah melakukan persiapan secara maksimal baik dari logistik maupun edukasi penerapan prokes.

"Alhasil, selama PTM berlangsung sejak 18 Agustus 2021 sampai 3 September ini belum ada satupun laporan dari pihak madrasah kalau ada siswa atau dari kalangan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.

Sementara menyinggung tentang rencana kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk siswa mandrasah, Amin mengatakan, pada prinsipnya anak-anak dan pihak madrasah sudah siap.

"Kita tinggal menunggu kepastian jadwal pelaksanaan dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Komunikasi kita terakhir dengan Dinkes, masih menunggu stok vaksin berikutnya," katanya.

Sementara terkait dengan teknis pelaksanaan, bisa dilakukan di setiap madrasah agar lebih fokus sasaran.

"Jumlah sasaran siswa madrasah yang dapat divaksin Covid-19 sekitar 6.000-an. Sebagian besar siswa tersebut ada di MTs dan MA negeri, sedangkan yang swasta jumlahnya relatif sedikit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement