Senin 06 Sep 2021 16:13 WIB

Bandara Kabul Dibuka untuk Bantuan dan Penerbangan Domestik

Landasan pacu bandara diperbaiki bekerja sama dengan pihak berwenang Afghanistan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
 Penumpang turun ketika mereka tiba dari Kandahar, di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Ahad (5/9). Beberapa penerbangan domestik telah dilanjutkan di bandara Kabul, dengan Maskapai Penerbangan Ariana Afghan yang dikelola negara mengoperasikan penerbangan ke tiga provinsi.
Foto: AP/Wali Sabawoon
Penumpang turun ketika mereka tiba dari Kandahar, di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Ahad (5/9). Beberapa penerbangan domestik telah dilanjutkan di bandara Kabul, dengan Maskapai Penerbangan Ariana Afghan yang dikelola negara mengoperasikan penerbangan ke tiga provinsi.

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Maskapai penerbangan Ariana Afghan menyebut telah melanjutkan beberapa penerbangan di Afghanistan antara Kabul dan tiga kota provinsi besar pada Sabtu, (4/9). Tindakan ini dilakukan setelah tim teknis dari Qatar membuka kembali bandara ibu kota untuk bantuan dan layanan domestik.

Dilansir dari Al Arabiya, penerbangan antara Kabul dan kota Barat Herat, Mazar-i Sharif di Afghanistan Utara dan Kandahar di Selatan telah dimulai. Hal ini dijelaskan maskapai itu dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.

Baca Juga

“Ariana Afghan Airlines dengan bangga melanjutkan penerbangan domestiknya,” katanya.

Sebelumnya, Duta Besar Qatar untuk Afghanistan mengatakan tim teknis dapat membuka kembali bandara Kabul untuk menerima bantuan, menurut saluran berita Aljazirah. Landasan pacu bandara telah diperbaiki bekerja sama dengan pihak berwenang Afghanistan.

Pembukaan kembali bandara, jalur kehidupan vital dengan dunia luar dan di seluruh wilayah pegunungan Afghanistan telah menjadi prioritas tinggi bagi Taliban. Mereka berusaha memulihkan ketertiban setelah pengambilalihan ibu kota pada 8 Agustus lalu.

Bandara Kabul telah ditutup sejak berakhirnya pengangkutan udara besar-besaran yang dipimpin AS terhadap warganya, warga negara Barat lainnya, dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat. Berakhirnya evakuasi puluhan ribu orang itu menandai penarikan pasukan AS terakhir dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.

Ribuan orang yang ingin meninggalkan Afghanistan takut akan kehidupan di bawah pemerintahan Taliban. Ketakutan ini terutama dirasakan mereka yang tertinggal ketika operasi evakuasi berakhir pada akhir Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement