Selasa 07 Sep 2021 08:07 WIB

Semua Makhluk Hidup di Alam Semesta Bertawaf

Semua Makhluk Hidup di Alam Semesta Bertawaf

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Semua Makhluk Hidup di Alam Semesta Bertawaf. Foto: Tawaf ifadah di masjidil Haram Mekkah (ilustrasi).
Foto: dok Republika
Semua Makhluk Hidup di Alam Semesta Bertawaf. Foto: Tawaf ifadah di masjidil Haram Mekkah (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Semua benda yang ada di alam semesta bertawaf dari kiri kekanan, berlawanan dengan arah jarum jam. Itulah kekuasan Allah, Dia Maha Suci, segala puji bagi-Nya dan tiada Tuhan selain Dia.

"Allah Maha Besar, Maha Besar dari segalanya, Maha Nesar dari apa yang kau ketahui dan apa yang tidak kau ketahui dari semua ciptaan-Nya yang ada," tulis D. Thariq As-Suwaidan dalam bukunya Misteri Haji dan Umrah.

Baca Juga

Dr. Thariq mengatakan gerakan memutar berlawanan dengan arah jarum jam ini hanya terjadi dan ditentukan untuk beberapa perkara tertentu yang Allah inginkan. Demikian halnya dengan bentuk thawaf yang dilakukan oleh umat manusia di Ka'bah.

"Ia harus dilakukan seperti berputar dan benda-benda semesta lainnya, yaitu dari kiri ke kanan," katanya.

Fenomena ini mendorong kita untuk berpikir, mengapa tawaf orang-orang Islam disebut sama dengan pergerakan segenap benda langit, dan sama dengan gerakan malaikat-malaikat yang tawaf di sekeliling Baitul Makmur di langit ketujuh.

Model perputaran tawaf seperti ini yang berlawanan dengan arah jarum jam sebagai petunjuk waktu. Gerakan ini mengisyaratkan suatu penekanan bagi setiap muslim agar senantiasa cermat dan siap berhadapan dengan segala apa yang akan terjadi dalam perubahan waktu.

"Sebab dengan berlawanan terhadap arah waktu dia menjadi memandang ke depan dan berupaya untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang terus berputar," katanya.

Kita juga akan semakin memahami posisi bumi, bintang-bintang, dan galaxi. Dia akan menyadari betapa semua terasa kecil dalam pandangan mata dan hatinya, hingga dia pun akan mengatakan.

"Bahwa bumi hanyalah satu titik kecil yang turut bertasbih lewat rotasinya di tengah mayapada yang mahaluas," katanya.

Kemudian, nuraninya akan menyambut perkataan itu dengan ucapan "Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Dia Maha Tinggi, Maha Mulia, Maha Besar."

Semua rasa inilah yang akhirnya mendorongnya untuk menjadi semakin tunduk dan merendahkan diri dari hadapan Allah. Alam dan seisinya berputar (thawaf) menyembah Allah, dan kita pun turut serta melakukan hal yang sama dan mereka tunduk kepada Allah, begitupun dengan kita.

"Dalam thawaf ini kita semua bergerak bersama alam semesta menuju Allah menurut aturan yang sama dengan penuh keserasian dan tanpa ada pertentangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement