Selasa 07 Sep 2021 22:46 WIB

Wali Kota Kediri Dukung Santri Jadi Wirausahawan

Potensi ekonomi dan keuangan syariah mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional.

Wali Kota Kediri Dukung Santri Jadi Wirausahawan (ilustrasi).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Wali Kota Kediri Dukung Santri Jadi Wirausahawan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendukung agar para santri terutama di Kota Kediri, Jawa Timur, menjadi wirausahawan sehingga ke depan mampu mengembankan bisnis dengan konsep ekonomi syariah.

"Saya berharap, santri di Kota Kediri bisa menjadi influencer bagi para agen ekonomi, sehingga dapat mengembangkan ekonomi syariah, maupun scale up industri halal. Ke depan, saya ingin melihat lahirnya para entrepreneur muda yang mengusung konsep syariah dalam menjalankan bisnisnya," kata Wali Kota yang hadir dalam acara Road to FESyar (Festival Ekonomi Syariah) 2021 secara virtual di Kediri, Selasa (7/9).

Wali Kota mengatakan pandemi COVID-19 berdampak pada banyak sektor kehidupan termasuk perekonomian masyarakat. Dari data BPS, pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2021 dibandingkan triwulan keempat 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,96% (quarter-to-quarter).

Tekanan pertumbuhan ekonomi ini terus menggerus daya beli masyarakat, sehingga banyak kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi. Untuk itu, kata dia, Pemerintah Kota Kediri terus melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan beberapa lembaga dan masyarakat yang mampu untuk membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19.

 

"Kami membuat program si Jamal (sinergi jaring pengaman sosial) yang menjadi penghimpun dan penyalur bantuan dari lembaga nirlaba seperti rumah zakat, yatim mandiri, baznas, dan lain-lain. Dari bulan Maret hingga sekarang si Jamal terus bergerak. Alhamdulillah, banyak dermawan yang menyedekahkan sebagian harta mereka untuk saling membantu sesama," kata dia.

Ia menambahkan, Kota Kediri memiliki rasio jumlah santri sebesar 6,76 persen dibandingkan total penduduk. Rasio ini tertinggi di wilayah kerja KPwBI Kediri.

Selain itu, human development index di Kota Kediri juga terdorong dengan banyaknya pondok pesantren yang ada di Kota Kediri. Untuk itu, peran santri juga cukup besar ke depan menjadi wirausahawan yang mengusung konsep syariah dalam menjalankan bisnisnya.

Sementara itu, Kepala KpwBI Kediri Sofwan Kurnia mengatakan Road to FESyar (Festival Ekonomi Syariah) 2021 ini merupakan rangkaian acara menuju festival ekonomi syariah dan rangkaian kegiatan menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), yakni sebuah acara ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia yang akan diselenggarakan pada Oktober 2021.

Sofwan mengatakan tujuan diselenggarakaanya festival Syariah KPwBI 2021 adalah meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terkait dengan potensi ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional, membangun sinergisitas antara masyarakat dan pemerintah daerah maupun lembaga pemerintah, pondok pesantren serta akademisi dalam pengembangan ekonomi syariah.

"Serta mengembangkan kemandirian pesantren dan penciptaan santripreneur dalam mendukung perekonomian," kata Sofwan.

Sesuai agenda, kegiatan tersebut diselenggarakan mulai 7-9 September 2021. Rangkaian acara tersebut diawali dengan opening ceremony, webinar, business matching, closing serta diselenggarakan pula lomba-lomba seperti model bisnis pesantren, wirausaha muda serta lomba kesenian daerah islami yang pemenangnya nanti akan mewakili KPwBI Kediri dalam ajang Fesyar Jawa.

Wali Kota Kediri hadir secara virtual dalam acara Road to FESyar (Festival Ekonomi Syariah) 2021 tersebut. Hadir pula Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto yang sekaligus membuka acara secara daring. Selain itu, hadir pula segenap pemangku kebijakan dan mitra kerja KPwBI Kediri.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement