Rabu 08 Sep 2021 06:42 WIB

Ekosistem Ekonomi Digital Didorong agar Jadi Pandemic Winner

88,1 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan layanan perdagangan elektronik

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Pekerja memotret produk baju Kampret Baduy di Plaza Lebak, Banten, Jumat (27/8/2021). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan akan melanjutkan dan mempercepat program akselerasi digital bagi pelaku ekonomi kreatif melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia dengan target mendigitalisasi 30 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum tahun 2023.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja memotret produk baju Kampret Baduy di Plaza Lebak, Banten, Jumat (27/8/2021). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan akan melanjutkan dan mempercepat program akselerasi digital bagi pelaku ekonomi kreatif melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia dengan target mendigitalisasi 30 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) serta UMKM untuk membangkitkan perekonomian di tengah pandemi hingga menjadi pandemic winner. 

Ia menjelaskan, dengan adanya pandemi Covid-19, memicu terjadinya akselerasi proses digitalisasi. Berdasarkan survei We Are Social pada April 2021, disebutkan sekitar 88,1 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan layanan perdagangan elektronik untuk berbelanja produk.

“Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Di masa penuh tantangan seperti saat ini, kita harus mampu menangkap peluang secara kreatif sebagai peluang untuk membangkitkan ekonomi dan menjadi pandemic winner,” katanya, Selasa (7/9). 

Dengan maraknya edutech, Sandiaga juga menjelaskan, pemerintah harus dapat mengoptimalkan kegiatan bimbingan teknis yang biasanya memakan biaya tinggi karena dilakukan di berbagai titik di daerah, dengan menggunakan model pembelajaran jarak jauh yang sangat lebih efisien. Bahkan dapat menyambungkan pelatih-pelatih berkualitas bahkan dari luar negeri. Ini salah satu contoh pemanfaatan teknologi yang efisien bagi pasar dan pemangku kepentingan.

Pemerintah juga telah meluncurkan Gernas BBI untuk membantu UMKM untuk masuk ke platform digital. Hasilnya selama tahun 2020, ada 3,7 juta UMKM yang masuk ke platform digital, sehingga total ada 11,7 UMKM yang telah go digital dari sebelumnya 8 juta UMKM. Total target 30 juta UMKM onboarding hingga akhir tahun 2023. 

“Kuncinya adalah generasi muda. Mereka harus terus diajak dan diarahkan untuk senantiasa cermat melakukan inovasi, adaptasi juga kolaborasi. Merekalah pemeran utamanya di tahun 2045 sebagai agen perubahan bukan generasi rebahan, diharapkan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekosistem startup di Indonesia, khususnya dalam berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi besar Indonesia menjadi negara maju dan kekuatan ekonomi digital terbesar di masa depan,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement