Kamis 09 Sep 2021 08:01 WIB

Mesir, Yordania, Suriah Bantu Sediakan Listrik untuk Lebanon

Tiga negara akan menyediakan listrik hingga 17 jam per hari di Lebanon

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Pengemudi mengantre di luar SPBU di tengah kekurangan bahan bakar di Beirut, Lebanon pada 28 Juni 2021.
Foto: Anadolu Agency
Pengemudi mengantre di luar SPBU di tengah kekurangan bahan bakar di Beirut, Lebanon pada 28 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tiga negara, Mesir, Yordania, dan Suriah akan membantu menyediakan listrik bagi Lebanon hingga 17 jam per hari untuk mengatasi kekurangan energi yang telah berulang kali menjerumuskan negara itu ke dalam kegelapan.

Menteri Energi dari tiga negara itu sepakat menyusun peta jalan memasok Lebanon dengan gas alam Mesir untuk menghasilkan listrik dan mengurangi penjatahan energi di negara Mediterania kecil. Sebagian besar warga Lebanon menghadapi pemadaman listrik hingga 22 jam per hari karena para pemimpin berjuang untuk mengamankan mata uang asing untuk mengimpor bahan bakar dan gas.

Baca Juga

Setelah pertemuan antara menteri dari empat negara yang diadakan di Yordania, menteri energi sementara Lebanon Raymond Ghajar mengatakan pada konferensi pers bahwa negaranya bekerja dengan Bank Dunia untuk mengamankan pembiayaan untuk skema dan perbaikan infrastruktur negara.

"Kami memiliki satu pabrik gas di Deir Ammar yang memiliki 450 megawatt, dan kami membutuhkan sekitar 600 juta meter kubik gas setiap tahun," tutur Ghajar dikutip dari Arab News, Kamis (9/9).

Menteri Perminyakan Mesir Tarek El-Molla menjelaskan lebih rinci, dan mengatakan pihaknya berharap untuk mengekspor gas ke Lebanon sesegera mungkin dan ada kebutuhan untuk memeriksa infrastruktur transportasi gas untuk menyediakan pasokan ke Beirut.

Para menteri juga sepakat untuk membahas situasi infrastruktur Suriah untuk transmisi listrik, karena Suriah telah menyetujui transit gas dan listrik melalui wilayahnya ke Lebanon. "Saluran transmisi rusak tapi sudah diperbaiki dan sekarang sudah siap dan dilindungi oleh perusahaan keamanan," kata Menteri Suriah Ali Ghanem.

Namun, tanggal peluncuran proyek tidak diungkapkan. Setelah perjanjian itu diimplementasikan, listrik akan disediakan selama 17 jam per hari. Menurut Ghajar, gas dari Mesir akan menyediakan listrik selama 4 jam, dan Yordania siap menjual kelebihan listriknya, menyediakan 200 hingga 400 MW, atau sekitar 3 jam, lapor surat kabar lokal.

Ghajar juga menunjukkan bahwa Lebanon menerima minyak dari Irak yang akan diganti dengan bahan bakar yang cocok untuk pabrik produksi, dan ini akan memberikan sekitar 10 jam listrik.

Lebanon membutuhkan sekitar 3.000 MW untuk memenuhi kebutuhan warga, di mana 1.800 MW diperoleh dari pembangkit listrik dan dari dua kapal Turki. "Estimasi defisit 1.200 MW jauh lebih banyak karena 50 persen produksi terbuang karena genset tua dan tidak adanya meteran untuk mengendalikan konsumsi," kata Ghajar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement