Jumat 10 Sep 2021 11:01 WIB

Karya Seniman Muslim Satukan Komunitas AS

Pittsburgh Builds Bridges ditampilkan di lima sekolah, kafe hingga kampus

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Pittsburgh Builds Bridges
Foto: About Islam
Pittsburgh Builds Bridges

IHRAM.CO.ID, PITTSBURGH – Wanita Muslim Amerika Ebtehal Badawi memutuskan untuk memanfaatkan kemampuan melukisnya untuk membuat karya berjudul “Pittsburgh Builds Bridges”. Kegiatan itu ia lakukan guna melindungi putranya dari komentar rasis yang terus memburunya selama pertandingan hoki sekolah.

Poster biru dengan jembatan kuning yang dilengkapi tampilan tangan seperti meninju serta berbagai simbol agama ditujukan untuk mempromosikan persatuan. Badawi mengatakan jembatan merupakan simbol yang sangat berarti bagi warga Pittsburgh yang memiliki 446 jembatan.

“Bagi saya, ini bukan sekadar lukisan. Ini menyatukan semua orang,” kata Badawi, dilansir About Islam, Kamis (9/9).

Tiga tahun setelah meluncurkan kampanyenya pada tahun 2018, posternya sekarang ditampilkan di lima sekolah di kota, kafe, kampus Greater Allegheny Penn State dan sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk pemukiman kembali pengungsi.

Selain itu, poster lukisan Badawi juga tersebar di seluruh kota di banyak perpustakaan, kedai kopi, dan tempat umum lainnya.

“Ketika saya menggambar ini, saya tidak tahu saya ingin melukisnya sebagai mural. Seumur hidup saya belum pernah melukis mural. Saya tidak pernah berpikir itu akan menjadi kampanye. Niat saya adalah untuk membantu anak-anak di komunitas tempat saya berada,” ujar dia.

Menurut data Pew Research Center 2014, kurang dari satu persen penduduk Pittsburgh adalah Muslim dengan 78 persen mengidentifikasi diri sebagai Kristen.

Badawi mengatakan pesan dalam lukisannya terinspirasi oleh keyakinan Muslimnya. “Dalam Islam, kami menyambut semua agama dan kami diajari ketika melihat seseorang kesakitan atau terluka, kami harus membantunya. Itulah yang dilakukan oleh Nabi kita,” tuturnya.

Sekarang Badawi berencana untuk melukis mural tersebut di luar ruangan dengan bantuan anggota masyarakat dari seluruh kota. “Alasan hal ini terjadi karena insiden rasisme dan bullying. Kami perlu menerima mereka yang berbeda. Kami harus terbuka untuk melihat orang-orang di depan kami,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement