Sabtu 11 Sep 2021 18:52 WIB

Taliban: AS Langgar Kesepakatan Doha dan Campuri Afghanistan

Taliban tuduh AS langgar kesepakatan Doha dan campuri urusan internal Afghanistan

Taliban tuduh AS langgar kesepakatan Doha dan campuri urusan internal Afghanistan.
Taliban tuduh AS langgar kesepakatan Doha dan campuri urusan internal Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Taliban menuduh Amerika Serikat (AS) melanggar perjanjian Doha dan “mencoba mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan”.

Pejabat Pentagon mengungkapkan beberapa anggota pemerintah sementara Afghanistan, termasuk Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani termasuk dalam daftar hitam AS, kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Baca Juga

Haqqani, putra mantan pemimpin dan menteri Taliban Jalaluddin Haqqani, masih menjadi buronan dengan imbalan hadiah USD 5 juta yang diumumkan oleh AS. Mujahid menegaskan bahwa keluarga Haqqani adalah bagian dari Taliban “dan tidak memiliki nama atau susunan organisasi yang terpisah”.

Di bawah perjanjian Februari 2020 yang ditandatangani di Doha oleh Taliban dan AS, semua pejabat Taliban “tanpa kecuali seharusnya dikeluarkan dari daftar hitam PBB dan AS, sebuah permintaan yang masih berlaku,” tutur dia.

Posisi AS saat ini adalah "pelanggaran yang jelas terhadap Perjanjian Doha yang bukan untuk kepentingan AS maupun Afghanistan," sebut jubir Taliban.

Baca juga Pelatih Arema Puas dengan Hasil Imbang Kontra Bhayangkara FC

Kelompok itu mengutuk keras AS dan negara-negara lain karena "membuat pernyataan provokatif seperti itu dan mencoba mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan," sebut pernyataan itu.

"Pernyataan para pejabat AS seperti itu adalah pengulangan dari eksperimen yang gagal di masa lalu dan posisi seperti itu merugikan Amerika," kata pejabat Taliban itu.

“Kami mendesak agar kebijakan yang salah ini segera dibalik melalui interaksi diplomatik,” tukas dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/taliban-as-langgar-kesepakatan-doha-dan-ikut-campur-urusan-internal/2361765
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement