Ahad 12 Sep 2021 09:39 WIB

Tingkatan Tawakal Menurut Imam Al Ghazali

Imam Al Ghazali menjelaskan tingkat tawakal.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Tingkatan Tawakal Menurut Imam Al Ghazali . Foto: Imam Al Ghazali
Foto: youtube
Tingkatan Tawakal Menurut Imam Al Ghazali . Foto: Imam Al Ghazali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Imam Ghazali menulis bahwa tawakal memiliki tiga tingkatan. Syeikh Maulama Muhammad  Zakariyya Al-Kandahlawi mengatakan,  pendapat Imam Al Ghazali itu disampaikan dalam karyanya Ihya Ulumuddin. 

Tingkatan pertama adalah tawakalnya seseorang yang mempunyai masalah di pengadilan kepada seorang wakil yang mahir. Akan tetapi tawakalnya ini fana dan bersifat sementara

Baca Juga

"Ia merasa dirinya tawakal, padahal itu tidak dapat disebut tawakal," tulis Syeikh Malauna Muhammad  Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji.

Tingkatan kedua lebih tinggi dari yang pertama, yaitu seperti seorang anak yang belum mengerti sesuatu yang bergantung kepada ibunya. Dalam setiap perkara, ia akan memanggil ibunya.

"Apabila ia merasa ketakutan atau kesakitan, maka yang pertama kali keluar dari mulutnya adalah kata kata 'Ibu'. Dan tingkatan inilah yang paling rendah," katanya.

Beliau menjawab, 'Menghabisi angan-angan' Dan ketika si penanya bertanya tentang tingkatan yang sedang beliau menjawab 'Tidak memilih-milih'. Dan ketika ditanya tingkatan tawakal yang paling tinggi, ia menjawab.

"Tingkatan itu hanya diketahui oleh orang yang telah sampai ke tingkatan kedua."

Imam Ghazali berkata bahwa tingkatan yang ketiga, yakni yang paling tinggi, adalah seperti keadaan jenazah di tangan orang-orang yang memandikannya. Ia tidak bisa bergerak sendiri. Setelah sampai ke tingkatan ini seseorang sudah tidak lagi perlu meminta kepada Allah SWT tanpa diminta, Allah SWT sendiri akan menanggung segala keperluannya sebagaimana orang yang memandikan mayat yang menyempurnakan segala keperluan untuk memandikan mayat.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement