Senin 13 Sep 2021 17:38 WIB

Hamas: Israel Hindari Krisis Internal dengan Serang Gaza

Hamas mengaitkan serangan ke Gaza dengan kasus pembobolan penjara Israel

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Pemuda Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang runtuh setelah terkena serangan udara selama perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel Mei lalu, di Kamp Pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, Senin, 12 Juli 2021.
Foto: AP/Adel Hana
Pemuda Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang runtuh setelah terkena serangan udara selama perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel Mei lalu, di Kamp Pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, Senin, 12 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Hamas menuduh pemerintah Israel menghindari krisis internalnya sendiri dengan terus menyerang Jalur Gaza. Hal itu dikaitkan salah satunya dengan pembobolan penjara ketat di utara Israel yang menimbulkan pertanyaan soal sistem keamanan dalam negeri Israel.

"Eskalasi (militer) di Gaza adalah upaya Israel untuk mengekspor krisis domestiknya terutama setelah runtuhnya sistem keamanannya setelah pembobolan penjara dari penjara Gilboa," kata juru bicara Hamas Fawzi Barhoum dalam sebuah pernyataan yang dikutip laman Middle East Monitor, Senin (13/9).

Baca Juga

Pada Senin pekan lalu, enam narapidana asal Palestina kabur dari penjara Gilboa dengan keamanan tertingginya di Israel Utara. Hingga kini, pasukan Israel telah menangkap empat dari mereka yang kabur setelah perburuan yang tak henti.

Militan Gaza diduga menembakkan roket ke Israel pada Jumat (10/9) ketika dua tahanan yang kabur ditangkap. Roket juga menyasar wilayah Israel pada Sabtu (11/9) setelah dua tahanan yang melarikan diri lagi ditangkap. Sementara militer Israel mengatakan, telah melakukan serangan udara pada Ahad (12/9) di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas tembakan roket dari wilayah Palestina.

Militer mengatakan pihaknya menyerang sasaran milik Hamas. Tidak ada laporan korban jiwa. Pada Senin (13/9) pagi, Israel dilaporkan kembali menyerang Jalur Gaza. Serangan terbaru itu sebagai tanggapan atas peluncuran roket dari wilayah yang dikuasai Hamas dan menjadi serangan malam ketiga berturut.

Militer Israel melaporkan, ada tiga serangan roket terpisah pada Ahad (12/9) malam dan Senin pagi dari Gaza. Setidaknya dua di antaranya dicegat oleh pertahanan roket mereka. Belum ada ada laporan korban di kedua pihak.

Pembobolan penjara telah dipuji sebagai "kemenangan besar" oleh Palestina. Sementara Israel mengecamnya sebagai kegagalan keamanan dan intelijen utama.

Juru bicara Hamas mengatakan Israel tidak akan berhasil mengubah aturan keterlibatan dengan kelompok perlawanan Palestina di Gaza. Rumah bagi lebih dari 2 juta orang, Jalur Gaza telah menderita di bawah pengepungan Israel yang melumpuhkan sejak 2007, yang sangat mempengaruhi mata pencaharian di daerah kantong tepi laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement